Senin 18 Sep 2017 08:43 WIB

Polisi: Keluarga Bayi Debora Belum Bisa Dimintai Keterangan

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nur Aini
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi dan Camat  Benda, Kota Tangerang, Teddy Roestendi,  mengunjungi rumah Keluarga Debora, Senin (11/9).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi dan Camat Benda, Kota Tangerang, Teddy Roestendi, mengunjungi rumah Keluarga Debora, Senin (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menyelidiki penyebab kematian bayi empat bulan Tiara Debora Simanjorang. Namun, upaya polisi masih belum bisa berjalan jauh lantaran belum melakukan pemeriksaan pada sejumlah pihak penting, seperti keluarga.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan Jayamarta mengatakan, kepolisian tengah berupaya untuk mengajak keluarga Debora untuk bekerja sama. Namun belum membuahkan hasil. "Karena beberapa kali teman-teman (polisi) datang selalu disampaikan kuasa hukum kalau yang bersangkutan (orang tua Debora) dalam kondisi lelah dan belum bisa dimintai keterangan," kata Adi saat dikonfirmasi, Senin (18/9).

Kendati demikian, Adi enggan memposisikan ketidaksiapan keluarga untuk diperiksa itu sebagai suatu kendala. Kepolisian tetap akan menunggu kesiapan dari keluarga untuk memberikan keterangannya pada polisi. "Kita berharap keluarga mau turut serta membantu kita memberi gambaran yang jelas mengenai peristiwa yang terjadi, karena saksi yang ada dari keluarga Deborah," katanya lagi.

Sejauh ini, menurut Adi, polisi baru mengumpulkan keterangan dari lingkungan Dinas Kesehatan dan dinas perlindungan anak. Sedangkan dari RS Mitra Keluarga Kalideres sendiri belum dilakukan investigasi mendalam. Adi beralasan jika polisi ingin mengetahui dahulu bagaimana sistem dalam institusi kesehatan bekerja.

"Ini penting agar kita tahu SOP-nya, apakah setiap RS punya SOP, itu sudah dijalankan atau belum, itu semua muncul dari informasi keterangan dari pihak terkait, dinas kesehatan, dan ini kita sudah menjalin komunikasi untuk hal itu," kata Adi.

Sebelumnya Debora dibawa kedua orang tuanya, Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat pada Ahad (3/9). Namun, karena keterbatasan biaya, orang tua Debora tidak bisa membayar uang muka perawatan.

Upaya mengajukan BPJS orang tua pun tidak berhasil lantaran RS tersebut tidak bekerja sama dengan BPJS. Pihak RS Kalideres mengklaim telah memberikan perawatan semaksimal mungkin sembari mencarikan RS yang bekerja sama dengan BPJS. Namun, Debora terlebih dahulu meninggal pada Ahad (3/9) pukul 10.00 WIB.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement