REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Striker Pusamania Boeneo FC Edward Shane Smeltz menyayangkan cara PSSI mengambil keputusan menjatuhkan sanksi kepada klubnya. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi larangan bertanding di kandang sebanyak empat laga. Sanksi diumumkan PSSI hanya beberapa hari menjelang melawan Persib Bandung pada Sabtu (16/9).
"Saya heran mereka (PSSI) membuat keputusan seperti ini. Ini melukai liga dan klub," kata Smeltz, dikutip dari laman resmi Borneo FC, Senin (18/9).
Pemain yang ikut bermain di Piala Konfederasi Rusia 2017 bersama timnas Selandia Baru heran karena baru kali ini melihat otoritas sepak bola mengumumkan penundaan laga pada waktu yang sangat mepet. Penundaan yang menyebabkan lawannya Persib Bandung mengalami kerugian mencapai ratusan juta karena batal berangkat ke Samarinda.
"Saya sudah pernah main di banyak liga. Ini pertama kali saya melihat keputusan seperti ini," ujar bekas pemain Adelaide United itu.
Smeltz juga menyesalkan larangan bermain di kandang sebanyak empat laga buat Pesut Etam. Menurut striker yang menjebol gawang Italia pada Piala Dunia 2010, keputusan tersebut sebagai kerugian buat Borneo FC.
Pada sisa pertandingan Liga 1 musim 2017, Borneo FC hanya punya 11 laga yang terbagi menjadi enam laga kandang dan lima tandang. Dengan hukuman ini Borneo hanya punya dua pertandingan saja di hadapan publik sendiri.