Senin 18 Sep 2017 10:13 WIB

Masjid Alumni IPB Kaji Pemberdayaan Micro Finance Syariah

Salah satu episode kajian ekonomi syariah yang diberikan oleh Ustadz Thuba Jazil bin Damanhuri di Masjid Alumni IPB Bogor.
Foto: Dok Masjid Alumni IPB
Salah satu episode kajian ekonomi syariah yang diberikan oleh Ustadz Thuba Jazil bin Damanhuri di Masjid Alumni IPB Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Masjid Alumni IPB hari ini akan kembali menggelar Kajian Ekonomi Syariah bersama  Ustaz Thuba Jazil bin Damanhuri. Kajian tersebut akan diadakan di Masjid Alumni IPP, Botani Square, Bogor, Jawa Barat, Senin (18/9) ba’da Maghrib.

Kajian kali ini akan mengupas tema tentang model pemberdayaan micro finance syariah. Dalam pengantar Ustaz Thuba yang diterima Republika.co.id, Senin (18/9), ia mengemukakan, kemiskinan merupakan sunnatullah dalam kehidupan. Islam tidak pernah berorientasikan untuk menghapus kemiskinan material secara menyeluruh, akan tetapi meminimalisir dengan berbagai perhatian dan upaya guna terwujudnya masyarakat sejahtera.

“Salah satu upaya dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan gerakan micro finance syariah dimana jangkauan kepada masyarakat Muslim unbankable dapat diraih,” ujarnya  dosen Bisnis dan Manahemen STEI Tazkia itu.

Sulitnya mendapatkan akses modal kepada lembaga keuangan bank bagi masyarakat kecil, para pemikir ekonomi Islam mengagas sebuah ide untuk masyarakat miskin agar terberdayakan dengan baik dan mampu mengakses dana. Jumlah pembiayaan yang dibutuhkan sangatlah kecil, maka sebutan yang tepat adalah pembiayaan mikro.

Perlakuan yang dilakukan kepada masyarakat  miskin sangatlah berbeda dengan masyarakat yang telah mampu, yaitu di mana mentalitas harus terbangun dengan kokoh. “Bentuk pemberdayaan micro finance minimal terdapat tiga  model, sebagaimana dalam konvensional dilakukan,” tutur Peneliti Senior CIBEST IPB itu.

Titik berat yang ditekankan dalam model pemberdayaan mikro syairah adalah mental spiritual yang kokoh. Mental spiritual ini harus terbangun terlebih dahulu sebelum pelancaran aspek keuangan. Pemahaman kaum miskin akan pengertian harta, penggunaanya dan juga pengalokasiannya perlu ditanamkan dengan baik. Menanamkan nilai-nilai keislaman akan sikap terhadap harta dan kekayaan akan membentuk seoarang entrepreneur muslim yang handal.

Ia menegaskan, tahapan yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat miskin minimal dengan lima  tahap. “Kelima tahap tersebut adala pembentukan mental, pembentukan sikap, penguatan skills dan entrepreneurship, pengetahuan keuangan islam, dan penyaluran dana serta pendampingannya,” tuturnya.

Ingin tahu lebih gamblang bagaimana pemberdayaan  micro finance syariah? “Silakan datang ke Masjid Alumni IPB Bogor, hari ini. Kita shalat Maghrib berjamaah, kemudian kita bersama-sama mengikuti kajian ekonomi syariah bersama Ustaz Thuba Jazil mengenai model pemberdyaan mirco finance syariah. Acara kajian ini gratis dan terbuka untuk umum,” kata Ketua DKM Masjid Alumni IPB Iman Hilman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement