Senin 18 Sep 2017 10:32 WIB

Persib Serahkan ke PT LIB Soal Laga Tunda Lawan Borneo FC

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Pemain Pusamania Borneo FC, Matheus Lopes (kiri) berebut bola dengan pemain Persib Bandung, Raphael Maitimo dalam laga Liga 1 di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu (20/5). Laga putaran kedua antara kedua tim yang seharusnya berlangsung pekan ini ditunda oleh PT Liga Indonesia Baru.
Foto: Mahmud Muhyidin
Pemain Pusamania Borneo FC, Matheus Lopes (kiri) berebut bola dengan pemain Persib Bandung, Raphael Maitimo dalam laga Liga 1 di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu (20/5). Laga putaran kedua antara kedua tim yang seharusnya berlangsung pekan ini ditunda oleh PT Liga Indonesia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada PT Liga Indonesia Baru tentang pertandingan tunda mereka melawan Pusamania Borneo FC. Seharusnya, pertandingan Maung Bandung melawan tuan rumah Pesut Etam digelar Sabtu (16/9), di Stadion Segiri Samarinda. Namun, PT LIB menunda laga karena Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi laragan berlaga di kandang sebanyak empat kali kepada Borneo akibat adanya penyerangan terhadap wasit saat Borneo lawan Bali United pekan lalu.

Menurut informasi dari laman resmi Borneo FC, mereka saat ini sedang memikirkan di stadion mana laga usiran akan mereka gelar. Opsi yang sedang dipertimbangkan manajemen Borneo adalah stadion di Bontang , Balikpapan, dan di Serui. Alasannya, mereka diperbolehkan memainkan partai kandang minimal pada jarak 100 kilmeter dari Kota Samarinda.

Persib belum mau menanggapi tentang di mana laga tunda akan digelar. Asisten pelatih Persib Herrie Setyawan meyerahkan keputusan sepenuhnya kepada PT LIB selaku operator Liga. Persib hanya ingin fokus kepada laga yang akan mereka hadapi di depan. "Tempat lawan Borneo belum pasti. Kita tunggu keputusan dari PT Liga," kata Herrie kepada Republika, Senin (18/9).

Herrie juga mendengar kabar rencana Borneo pindah markas sementara ke Kota Serui. Borneo telah berkomunikasi dengan manajemen Perseru Serui untuk membagi jatah menggunakan Stadion Marora Serui.

Menurut Herrie itu hanya keinginan Borneo sepihak. Persib hanya ikut dengan penjadwalan ulang dari operator. "Main di Stadion Marora itu kehendak Borneo. Keputusan ada di operator," ujar Herrie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement