REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Peguyuban Kampung Batik Pesindon Kota Pekalongan, Jawa Tengah, akan membangun ikon baru "Kampung Batik Warna Alam" sebagai bentuk inovasi pengembangan kerajinan batik ke depan.
Ketua Peguyuban Kampung Batik Pesindon, Achmad Budi Subekti, di Pekalongan, Senin (18/9), mengatakan bahwa untuk menguatkan ikon tersebut, peguyuban kampung batik menggelar pelatihan kerajinan batik dengan menggunakan warna alam. "Selama ini, Pekalongan sudah menjadi legenda kampiun batik. Oleh karena, kami akan memperluas ikon baru Pekalongan sebagai pusat kerajinan batik warna alam," katanya.
Ia mengatakan untuk mewujudkan ikon baru itu memang ada kendala yang dihadapinya, yaitu adanya pelaku usaha yang sulit ikut mengembangkan batik warna alam itu. "Di Pekalongan, sebagian besar pelaku usaha batik masih menggunakan pewarna sintetis. Oleh karena itu, kami berharap para pelaku usaha batik bersedia memproduksi batik warna alam sebagai upaya mendukung ikon itu," katanya.
Ia mengatakan saat ini pemasaran kerajinan batik masih stagnan bahkan cenderung turun akibat membanjirnya kain "printing" di pasaran. Oleh karena itu, kata dia, para perajin batik dituntut mampu berinovasi dan kreatif agar bisnis batik dapat menarik minat konsumen.
"Boleh dikatakan, masyarakat atau konsumen belum bisa membedakan sepenuhnya mana batik dan mana 'printing'. Sebagaian besar mereka membeli batik itu dengan harga murah padahal yang dibeli bukan batik melainkan 'printing'," katanya.