REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan masyarakat internasional harus tetap bersatu dan segera menerapkan sanksi terhadap Korea Utara (Korut), setelah negara itu terus melakukan peluncuran rudal balistik. Pernyataan Abe ini ditulis dalam sebuah tajuk rencana yang diterbitkan di New York Times pada Ahad (17/9).

Tajuk rencana Abe diterbitkan sebelum para pemimpin dunia berkumpul di New York untuk menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB pekan ini. Program rudal balistik dan nuklir Korut diperkirakan akan banyak dibahas selama persidangan.

Korut kembali meluncurkan rudal ke wilayah Jepang pada Jumat (15/9), yang merupakan peluncuran kedua dalam tiga minggu terakhir. Korut juga melakukan uji coba nuklir keenam dan sejauh ini yang paling kuat pada 3 September lalu.

Abe mengatakan uji coba semacam ini telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Uji coba itu menunjukkan, rudal Korut sekarang dapat menargetkan Amerika Serikat (AS) atau Eropa.

Menurutnya, diplomasi dan dialog tidak akan dapat dilakukan terhadap Korut. Oleh karena itu, tekanan bersama oleh seluruh masyarakat internasional sangat penting diberikan untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh negara tersebut.

Seminggu yang lalu, 15 anggota Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi dan sanksi baru untuk Korut. Resolusi ini merupakan resolusi kesembilan yang dikeluarkan PBB sejak 2006 atas program rudal balistik dan nuklir Korut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika