REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan, Hari Kopi Internasional yang dipusatkan di Provinsi Lampung, 29 September hingga 1 Oktober 2017, merupakan ajang promosi kopi robusta daerah setempat.
"Aneka acara digelar untuk mempromosikan kopi robusta Lampung, termasuk minum kopi gratis bagi yang hadir pada Hari Kopi Internasional tersebut," katanya di Bandarlampung, Selasa (19/9).
Selain acara yang dikemas oleh panitia, diharapkan perayaan Hari Kopi Internasional digelar di berbagai kafe, restoran, rumah makan, dan tempat kuliner lainnya dengan menawarkan kopi robusta Lampung kepada tamu. Target kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pertumbuhan konsumsi lokal kopi Lampung.
Pihaknya mendorong masyarakat Lampung usia dewasa mengonsumsi berbagai rasa dan varian dari daerah ini. Ridho menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya mengingatkan kembali program rehabilitasi kopi yang dicanangkan Wakil Presiden RI pada tahun 2014. Pencanangan itu menargetkan produktivitas kopi Lampung dapat meningkat di atas 1 ton per hektare.
"Kita berharap ada penggantian tanaman kopi yang berumur di atas 30 tahun dengan tanaman kopi yang lebih produktif," katanya.
Selain peningkatan kesejahteraan petani kopi melalui teknologi budi daya, kegiatan pertama di Lampung ini juga ingin menumbuhkan destinasi wisata kopi. Perkebunan yang baik akan menjadi daya tarik wisata.
"Perkebunan kopi dapat dijadikan destinasi wisata. Hal ini sejalan dengan tiga program prioritas pembangunan Lampung, pertanian, industri, dan pariwisata," ujar Gubernur.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Lampung Tony L. Tobing mengatakan bahwsa Hari Kopi Internasional ini bakal diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat dan komunitas penikmat kopi, baik dari dalam maupun luar Lampung.
Sejumlah negara buyer Eropa, Asia, dan Amerika menyatakan siap hadir, termasuk para duta besar negara sahabat. Rangkaian acara dimulai pada hari Jumat (29/9) pukul 19.00 di Paradise Hall, Hotel Novotel, dengan mengundang peserta dan masyarakat untuk menikmati lebih dari 1.000 cup kopi gratis.
"Acaranya dikemas rileks agar tercipta suasana menikmati kopi sesungguhnya. Ada pagelaran tari dari Kabupaten Lampung Barat. Sebagai penghasil kopi robustas terbaik, Lampung Barat bakal tampil all out di acara ini," kata Tony.
Keesokan harinya, Sabtu (30/9), peserta diajak berwisata kopi ke kebun PT Nestle, Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talangpadang, Tanggamus. Di sana peserta mendapat penjelasan tentang budi daya kopi berstandar internasional. Perseroan Terbatas (PT) Nestle Indonesia akan membagikan 60.000 bibit kopi unggul yang mampu menghasilkan 1 ton per hektare.
Selanjutnya, Gubernur mengajak kembali masyarakat menikmati kopi gratis di Hotel Novotel lewat acara bertajuk "Ngupi Pay". Pada gelaran ini, tampil berbagai produk kopi dari berbagai sentra di Indonesia dengan grade terbaik.
"Ini momen yang tepat bagi penikmat memuaskan selera kopi berkualitas," kata Tony.
Penikmat kopi juga dihibur dengan pemutaran film Filosofi Kopi dan pemilihan Duta Kopi yang disaring dari lima kampus ternama Lampung, di Hotel Novotel pada hari Sabtu (30/9).
"Seluruh rangkaian acara dikemas agar peserta tetap mengingat Lampung sebagai produsen kopi robusta terbaik di Indonesia, bahkan dunia," katanya.