REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas yang digagas Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya masih mandeg karena alasan anggaran. Upaya permohonan pada dua pihak, yakni Pemerintah Provinsi dan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) DKI Jakarta belum mendapat tanggapan positif.
Kendati demikian, Ditlantas menaruh harapannya pada gubernur DKI Jakarta mendatang. "Kalau gubernur (saat ini) katakan, tahun 2017 ini belum dianggarkan, mudah mudahan tahun 2018 dengan gubernur yang baru ini bisa membantu," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra, Selasa (19/7).
Halim menilai, meski Supeltas adalah sukarelawan, honor menjadi salah sayu unsur yang krusial. Menurut dia, jika Supeltas alias pak Ogah itu telah menerima honor, kecil kemungkinan dia akan meminta pada pengguna jalan.
"Tapi karena kita belum terima honor ya terpaksa ucapan terima kasih dari pengguna jalan dulu," kata Halim berkelakar.
Opsi lain yang diajukan Halim adalah pengajuan proposal pada Kadin. Namun, permohonan itu pun belum mendapatkan titik kejelasan. Halim menyatakan jika dirinya belum mendapatkan pemberitahuan lebih lanjut.
"Kemarin salah satu pengurusnya ketemu sama saya, terus kita tindaklanjuti dengan pembuatan MoU tapi kita kirim kesana belum ada jawaban," ujarnya.
Sejauh ini, sekitar 480 Supeltas di DKI Jakarta telah menjalani pelatihan dan menurut Halim siap diluncurkan. Namun, Halim masih belum akan meluncurkan jika belum mendapatkan kepastian.