REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly meminta agar isu PKI tak dibuat menjadi permainan politik. Isu PKI kembali terdengar setelah TNI berencana menggelar nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI.
"Jangan dibuat menjadi permainan politik. Jadi rakyat sudah capek-lah. Mari bekerja yang lebih positif. Banyak tugas-tugas yang lebih baik daripada menebar isu," ujar Yasonna di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (19/9).
Menurut Yasonna, isu PKI ini tak perlu dibangkitkan kembali lantaran undang-undang dengan tegas telah melarang adanya PKI di Tanah Air. Karena itu, ia meminta agar masyarakat tak lagi khawatir PKI akan kembali hidup di Indonesia.
"Isu PKI itu kan mimpi di siang bolong. Itu untuk apa itu dibangkit-bangkitkan hantu yang sudah mati? Lihat saja di dunia ini. Mana ada lagi yang dikatakan PKI. Sesuai undang-undang dan keputusan MPR itu kan sudah dilarang. Jadi, apa yang ditakuti lagi? Itu sudah history," kata dia.
Terkait rencana pemutaran film G30S/PKI, Yasonna menilai, wajar jika muncul perbedaan pendapat di masyarakat. Kendati demikian, ia enggan menanggapi lebih jauh. Ia pun juga menyerahkannya kepada para ahli sejarah terkait hal ini.
"Jadi saya kira soal itu biarlah. Kan apa namanya menjadi isu publik pembatalannya kita lihat saja seperti apa. Kita tunggu saja. Kan ada perbedaan-perbedaan pendapat. Kita lihat saja seperti apa," kata Yasonna. Lebih lanjut, ia juga menilai masyarakat saat ini sudah dapat bersikap dewasa melihat fakta sejarah Indonesia.