Selasa 19 Sep 2017 20:33 WIB

Gubernur Bali: Jangan Lebay Beritakan Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
 I Made Mangku Pastika
Foto: Republika/Yogi Ardhi
I Made Mangku Pastika

REPUBLIKA.CO.ID,  KARANGASEM -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika meninjau langsung masyarakat sekitar Gunung Agung, Kabupaten Karangasem. Mantan Kapolda Bali itu pun berpesan kepada awak media supaya tidak terlalu berlebihan memberitakan kondisi gunung suci umat Hindu Bali tersebut.

"Saya meminta peran serta saudara-saudara sekalian. Jangan memberitakan yang lebay. Terus terang saja yang saya harapkan begitu. Beritanya yang menenangkan. Ini kan kita sudah siap semua," kata Pastika usai kunjungan ke Karangasem, Selasa (19/9).

Komentar orang nomor satu di Bali itu juga dipicu maraknya informasi simpang siur, terutama kabar hoax yang beredar, khususnya di media sosial. Pastika optimistis pemerintah provinsi, kabupaten, pihak terkait, bersama masyarakat sudah siap mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang ada. "Pengguna media sosial, saya juga minta tanggung jawabnya. Kok menyusahkan orang yang sudah susah. Dosanya kan besar sekali," ujarnya.

Pastika memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem untuk membangun tenda-tenda pengungsian dan mempersiapkan segala keperluan jika kemungkinan buruk terjadi. Masyarakat yang ingin mengungsi lebih dulu dipersilakan melakukannya demi meminimalisasi korban jiwa, seperti halnya peristiwa letusan Gunung Agung 1963 silam.

Pastika juga meminta kaum lansia, ibu hamil, difabel, anak-anak, balita, dan penderita gangguan jiwa untuk lebih diutamakan mengungsi ke tenda-tenda pengungsian. Ia berharap dengan kesiapan yang ada tidak akan memakan korban jiwa.

Tim tanggap darurat juga sudah dibentuk. Tim ini bertanggung jawab menyiapkan segala keperluan penanganan bencana. Status gunung api tersebut dinaikkan dari level dua (waspada) ke level tiga (siaga) per 18 September 2017, pukul 21.00 WITA.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement