Rabu 20 Sep 2017 11:23 WIB

Operator Kereta Commuter Line Berubah Nama Jadi PT KCI

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nur Aini
Masyarakat memilih menggunakan commuter line untuk berkendara ke tempat tujuan karena lebih menghemat waktu perjalanan.
Foto: Republika/Prayogi
Masyarakat memilih menggunakan commuter line untuk berkendara ke tempat tujuan karena lebih menghemat waktu perjalanan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengubah nama perseroan menjadi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Perubahan nama tersebut bersamaan dengan bertambahnya jangkauan antarjemput penumpang.

"Perusahaan induk PT KAI (Persero) memberikan penugasan perluasan wilayah operasional antara lain ke Rangkas Bitung di arah barat Jakarta dan Cikarang di arah Timur," kata Direktur Utama PT KCJ, Muhammad Nurul Fadhila, saat menyampaikan perubah logo di Lobby Utara PT KCJ, Stasiun Juanda Lantai 2, Jakarta Pusat, Rabu (20/9).

Fadhila menuturkan, keputusan perubahan nama ini sudah disepakati dalam rapat pemegang saham pada 7 September 2017 yang hasilnya sudah dilaporkan ke pemerintah dan resmi dicatat dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia nomor AHU-0019228.AH.01.02 tanggal 19 September 2017.

"Layanan KRL Commuterline memang menjadi etalase perkeretaapian di Indonesia. Itulah sebabnya dalam beberapa tahun belakangan layanan KRL terus ditingkatkan," ujarnya.

Fadhila menuturkan, selama sembilan tahun KCJ telah melayani masyarakat, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya. Selain itu, penambahan infrastruktur terus dilakukan.

"Di 2017 ini misalnya, PT KCI telah menyelesaikan pembangunan enam terowongan penyeberangan orang dan satu jembatan penyeberangan orang," ujarnya.

Fadhil mengatakan, tujuan pembangunan fasilitas infrastruktur itu tak lain untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus menjamin keselamatan pengguna saat berpindah peron. Tahun depan, kata Fadhil, pembangunan terowongan penyeberangan orang akan dimulai di empat stasiun yakni Stasiun Depok, UI, Duren Kalibata, dan Pasar Minggu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement