REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Jasriadi, tersangka kasus Saracen, Rabu (20/9). Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, hal itu dilakukan karena Jasriadi kerap memberikan keterangan yang berubah-ubah saat menjalani pemeriksaan.
"Jasriadi kan harusnya diperiksa untuk psikologis kejiwaan. Kita tanya ke penyidiknya saat pemerikaaan selalu berubah-ubah keterangannya," ujar Rikwanto di Manes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/8).
Rikwanto menjelaskan, dalam pemeriksaan ini polisi ingin mengetahui penyebab Jasriadi memberikan keterangan yang berbeda-beda. Apakah mentalitas tersangka mengalami gangguan karena ditahan atau ada hal lain.
"Atau dia sengaja mengaburkan sesuatu, atau ada (melindungi) pihak tertentu. Untuk memeriksa secara scientific ya kita lakukan pemeriksaan psikologis," katanya.
Rikwanto enggan berspekulasi alasan Jasriadi berubah-ubah dalam memberikan keterangan. Dia menyatakan, polisi akan menunggu terlebih dahulu hasil pemeriksaan kejiwaan itu. Namun, Rikwanto menegaskan meski kerap berubah, keterangan Jasriadi telah tetuang dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan).
"Semua walau berubah kan sudah dituang dalam BAP. Pada akhirnya kita lihat mana yang paling tepat," ucapnya.