REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kabupaten Sukabumi mendapatkan bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Pemberian bantuan ini dilakukan agar para penderita HIV-AIDS bisa bangkit dan mandiri.
Penyaluran bantuan UEP ini difasilitasi oleh Yayasan Sinar yang fokus pada kelompok dukungan sebaya (KDS) yang positif HIV-AIDS dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi. "Sebanyak 25 orang ODHA yang berasal dari Kabupaten Sukabumi mendapatkan bantuan UEP," ujar Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi Asep Suherman kepada Republika Kamis (21/9).
Selain dari Sukabumi, penerima bantuan juga berasal dari daerah lain di Jabar seperi Bandung sebanyak 10 orang, Cianjur 10 orang, dan Bogor lima orang. Diterangkan Asep, para penderita HIV-AIDS ini mendapatkan bantuan usaha ekonomi produktif sebesar Rp 4 juta per orangnya. Para penerima bantuan ini lanjut dia sebelumnya harus sudah punya usaha dan tinggal mengembangkan kegiatannya tersebut.
Selain itu kata dia para penerima bantuan juga disurvei kelayakannya oleh petugas. Nantinya lanjut Asep, para ODHA akan membuat nomor rekening sendiri di bank untuk proses penyaluran bantuan. Dia menerangkan rata-rata ODHA yang menerima bantuan berjualan sembako.
Menurut Asep, belum semua ODHA di Sukabumi yang mendapatkan bantuan tersebut. Meskipun demikian kata dia KPA sangat menyambut positif adanya bantuan dari Kemensos yang difasilitasi Yayasan Sinar. Harapannya kata dia para penderita HIV-AIDS ini mampu bangkit dan bersemangat serta hidup mandiri.
Salah seorang penerima bantuan C (35 tahun) warga Kabupaten Sukabumi mengatakan, bantuan UEP dari Kemensos ini sangat bermanfaat dalam pengembangan usahanya. "Alhamdulillah nanti bisa untuk pengembangan usaha kelengkapan di warung sembako," ujar dia, yang kini harus membiayai dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah SMA dan SD.
C mengatakan, suaminya meninggal dunia pada 2007 lalu. Pada tahun yang sama itu pula kata dia, dia dinyatakan positif HIV. Ia menerangkan terkena HIV dari penggunaan narkoba jarum suntik (Penasun). Menurut C, awalnya kondisi kesehatan sempat memburuk namun kini mulai membaik dan berusaha dengan berdagang sejak 2010 lalu.
Penderita ODHA lainnya yang menerima bantuan dari Bandung sebut saja Mawar mengatakan, bantuan dari Kemensos ini cukup membantu pengembangan usaha rias pengantinnya. "Saya akan membeli bahan-bahan rias pengantin untuk meningkatkan layanan rias," imbuh dia.