Kamis 21 Sep 2017 09:13 WIB

Puluhan Bidan Ditempatkan di Lokasi Pengungsian Rohingya

Pengungsi Rohingya di kamp pengungsi Rohingya di Ukhiya
Foto: Stringer/EPA
Pengungsi Rohingya di kamp pengungsi Rohingya di Ukhiya

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Puluhan bidan telah dikirim ke tempat penampungan di Bangladesh untuk membantu kelahiran dan ibu-ibu muda di antara ratusan ribu pengungsi Rohingya yang telah melarikan diri melintasi perbatasan Myanmar dan tinggal di permukiman kumuh.

Sekitar 35 bidan yang dilatih oleh Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) untuk bekerja di situasi krisis telah membantu kelompok perempuan dan gadis remaja di dua tempat penampungan pengungsi milik pemerintah di Cox Bazar dalam beberapa minggu terakhir kita, menurut UNFPA.

Para bidan itu menyediakan layanan darurat termasuk untuk penyakit seksual dan kekerasan seksual, serta merawat wanita hamil dan ibu-ibu muda. "Jumlah orang yang datang, besarnya situasi ini cukup luar biasa," kata Sathya Doraiswamy, pimpinan bidang kesehatan di UNFPA.

"Bidan kami biasa bekerja dengan situasi yang lebih stabil, bersama perempuan Bangladesh lain; ada kendala bahasa dan tantangan lainnya, akan tetapi mereka menghadapinya," katanya kepada Thomson Reuters Foundation melalui telepon.

Para bidan telah membantu kelahiran 200 bayi sejak peningkatan jumlah pengungsi tahun ini yang dimulai ppada 25 Agustus, kata Doraiswamy berkata.Lebih dari 400,000 rohingya agama itu melarikan diri sebuah serangan militer.

Lebih dari 400 ribu warga muslim Rohingya Myanmar telah melarikan diri dari operasi serangan militer yang dimulai setelah serangkaian serangan gerilya pada 25 Agustus terhadap pos keamanan dan kamp tentara di mana sekitar selusin orang tewas.

Unicef memperkirakan bahwa jumlah ' yang belum pernah terjadi sebelumnya ' adalag sekitar 60 persen pengungsi baru di Bangladesh adalah anak anak. Selain kekerasan seksual, pernikahan dini merupakan sesuatu yang berbahaya bagi perempua pengungsi remaja Rohingya.

Awal tahun ini, sebuah survei oleh Perserikatan Bangsa Bangsa menemukan bahwa lebih dari setengah dari anak perempuan Rohingya yang melarikan diri ke Malaysia, India dan Indonesia menjadi pengantin anak.

Di Bangladesh, yang telah menjadi tuan rumah ratusan ribu pengungsi Rohingya sejak 1990s, sekitar dua pertiga dari masyarakat di kamp-kamp tersebut adalah perempuan dan anak perempuan, termasuk banyak wanita hamil dan ibu ibu muda, kata Doraiswamy.

"Orang orang datang dengan perut lapar, haus , sakit , mereka telah berjalan berhari hari dan mereka trauma secara emosional," kata spesialis bidan UNFPA, Rondi Anderson. "Agar, ibu hamil dan jbu muda di tempat penampungan tahu bahwa mereka memiliki suatu tempat aman dan layanan yang baik dari bidan."

Bidan itu merupakan bagian dari program nasional yang didukung oleh pemerintah Bangladesh dan didukung oleh UNFPA dan organisasi kesehatan dunia untuk meningkatkan kesehatan ibu dan mengurangi angka kematian bayi, khususnya di wilayah perdesaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement