REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut) RiYong-ho telah memberi komentar perihal pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di sidang Majelis Umum PBB pada Rabu (20/9). Saat itu Trump menyatakan tak segan untuk membinasakan Korut bila mereka mengancam AS atau sekutu-sekutunya.
Ri Yong-ho mengungkapkan, negaranya sama sekali tak gentar oleh ancaman Trump. Ia bahkan berani menyebut ancaman Trump seperti suara gonggongan seekor anjing. "Jika (Trump) sedang memikirkan mengejutkan kita dengan suara seekor anjing yang menggonggong, maka ia jelas bermimpi," ujar RiYong-ho, seperti dilaporkan laman BBC, Kamis (21/9).
Dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB, Trump pun mengejek pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un dengan memanggilnya Manusia Roket. "Manusia roket sedang dalam misi bunuh diri untuk dirinya dan rezimnya," kata Trump kemarin.
Ketika ditanya awak media perihal tanggapannya terkait ejekan Trump tersebut, Ri Yong-ho menanggapinya santai. "Saya merasa kasihan pada pembantu-pembantunya," ucapnya.
Ri Yong-ho dijadwalkan akan berpidato di Majelis Umum PBB pada Jumat (22/9). Selain perihal proyek rudal dan nuklir Korut, ia diprediksi akan menyinggung pula masalah sanksi PBB yang dijatuhkan kepada negaranya.
Belum lama ini Korut kembali melakukan uji coba rudal balistik. Pengujian tersebut dilakukan ketika negaranya baru saja menerima sanksi terbaru dari PBB yang dinilai sanksi terberat. Adapun sanksi tersebut antara lain membatasi impor minyak untuk Korut serta melarangnya melakukan ekspor tekstil.
Pada sanksi sebelumnya, Korut juga dilarang mengekspor batubara, besi, serta hasil lautnya. Sanksi-sanksi ini diperkirakan akan menyebabkan Korut kehilangan pendapatan lebih dari dua miliar dolar AS.