REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf melepas keberangkatan dua relawan kemanusiaan ke Myanmar dan Bangladesh untuk membantu serta membawa kiriman bantuan ke warga muslim Rohingya di kedua negara tersebut. "Ini patut diapresiasi dan kami bangga karena sesuatu yang berharga untuk saudara-saudara di sana, sekaligus mewakili masyarakat Jatim," ujarnya di sela pemberangkatan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Kamis (21/9).
Dua relawan yang diberangkatkan melalui Lembaga Manajemen Infaq (LMI) tersebut masing-masing Ifik Ismujati asal Palembang ke Bangladesh dan Susanto warga Tulungagung yang akan ke Myanmar. Keduanya akan bergabung dengan relawan lain. LMI menjadi bagian dari Aliansi Kemanusiaan Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri RI.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, berharap relawan mempersiapkan diri dengan baik, dan sudah mengerti apa yang harus dilakukan sehingga tak hanya membawa bantuan, tapi juga menyumbang tenaga. Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengaku bangga karena melalui berbagai lembaga, masyarakat Jatim memberikan dukungan dan bantuannya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pada Rabu (20/9) malam, di sela majelis shalawat bersama Habib Syech di depan Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, terkumpul bantuan hingga Rp 100 juta. "Ini patut mendapat apresiasi. Mudah-mudahan amal dari masyarakat yang mau membantu sesuai dengan kemampuan masing-masing dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT," ucapnya.
Kepada masyarakat yang ingin menyalurkan bantuannya, dia mengatakan, diharapkan disalurkan melalui lembaga-lembaga terpercaya sehingga tepat sasaran. Juga tidak khawatir untuk disalahgunakan pihak tak bertanggung jawab. Di sisi lain, Ketua PBNU itu mengimbau kepada Pemerintah Myanmar agar menghentikan tragedi kemanusiaan yang terjadi di sana sebagaimana kerap disampaikan oleh Pemerintah Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama LMI Agung Heru Setiawan menyampaikan relawan yang akan berada di Bangladesh maupun Myanmar tak hanya membawa bantuan uang. Mereka juga membantu di bidang obat-obatan serta kebutuhan lainnya.
"Bantuan kali ini nilainya Rp 125 juta dari masyarakat maupun lembaga yang peduli. Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk membeli segala sesuatu yang dibutuhkan para pengungsi," katanya.