Jumat 22 Sep 2017 09:59 WIB

Pewaris Tahta Perusahaan Kosmetik L'Oreal Tutup Usia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Liliane Bettencourt
Foto: afp
Liliane Bettencourt

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pewaris perusahaan kosmetik L'Oreal, Liliane Bettencourt meninggal dunia pada usia 94 tahun karena sakit. Sejak 2012, Bettencourt mulai meninggalkan kedudukannya sebagai dewan perusahaan karena didiagnosa terkena dementia.

CEO L'Oreal Jean-Paul Agon mengatkan, Bettencourt telah menyumbangkan banyak kesuksesan kepada L'Oreal. Dia selalu mengawasi perkembangan bisnis L'Oreal dan juga memperhatikan seluruh karyawannya.

"Beliau berada dibalik semua kesuksesan dan perkembangan L'Oreal, dan beliau adalah wanita hebat yang tidak akan pernah kami lupakan," ujar Paul Agon dilansir BBC News, Jumat (22/9).

Bettencourt dinobatkan sebagai wanita terkaya di dunia dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai 40 miliar dolar AS. Dia memiliki 33 persen saham di L'Oreal yang didirikan oleh ayahnya, Eugene Schueller pada 1907. Bettencourt merupakan satu-satunya anak perempuan dan pewaris tahta dari Schueller. Nama Bettencourt muncul pertama kali dalam daftar miliarder Forbes pada 1987 dengan kekayaan bersih lebih dari 1 miliar dolar AS.

Pada 2011, pengadilan menemukan bahwa Bettencourt menderita demensia sehingga dianggap tidak mampu lagi mengurus perusahannya. Ketika itu, pengadilan menempatkan perusahaan dibawah perwalian putri dan cucunya. Cucu perempuan Bettencourt, Jean-Victor Meyers akan menggantikan kedudukannya di dewan perusahaan pada tahun depan. Di tangan Bettencourt, L'Oreal telah tumbuh menjadi raksasa produk kecantikan global dan memiliki 89.500 karyawan di seluruh dunia. Perusahaan ini membukukan penjualan sebesar 28,58 miliar dolar AS pada 2016. L'Oreal memiliki 34 merek kecantikan diantaranya Kiehl's, IT Cosmetics, dan Maybelline.

Bettencourt hanya memiliki satu anak perempuan bernama Francois Bettencourt-Mayers. Pada Mei 2015, pengadilan di Perancis menemukan delapan orang, yang terdiri dari fotografer dan beberapa mantan manajer melakukan penipuan terhadap Bettencourt. Delapan orang tersebut diduga mengambil keuntungan dengan memanfaatkan kondisi Bettencourt yang sedang sakit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement