Jumat 22 Sep 2017 11:04 WIB

Solok Selatan Perpanjang Masa Tanggap Darurat Banjir

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke daerah terdampak banjir bandang yang melanda Nagari Pakan Rabaa Tangah, Kabupaten Solok Selatan pada Rabu (20/9).
Foto: pemprov sumbar
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke daerah terdampak banjir bandang yang melanda Nagari Pakan Rabaa Tangah, Kabupaten Solok Selatan pada Rabu (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemkab Solok Selatan, Sumatera Barat, memperpanjang masa tanggap darurat banjir bandang yang melanda Nagari Pakan Rabaa Tengah selama 14 hari. Masa tanggap darurat itu diperpanjang terhitung mulai 22 September hingga 5 Oktober 2017.

"Sesuai kesepakatan rapat kemarin, yang dihadiri oleh pihak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, maka tanggap darurat diperpanjang 14 hari yang dimulai dari hari ini hingga 5 Oktober 2017," ujar Wakil Komandan Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Editorial ketika dihubungi di Padang Aro, Jumat (22/9).

Sebelumnya, Pemkab Solok Selatan telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari dari 15 hingga 22 September 2017, bencana banjir bandang yang melanda Nagari Pakan Rabaa Tengah. Alasan diperpanjang masa tanggap darurat di antara pembersihan fasilitas dan sarana umum yang terdampak langsung "galodo" pada Kamis (14/9) belum tuntas, pembersihan lumpur yang menimbun rumah masyarakat yang terkena banjir juga belum selesai.

Warga yang terdampak langsung banjir masih kesulitan air bersih karena jaringan perusahaan daerah air minum (PDAM) masih belum diperbaiki. "Intake PDAM setempat di Batang Lolo yang dihantam material banjir belum diperbaiki. Intake itu memasok air kepada masyarakat yang terdampak banjir," sebut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan ini.

Air bersih warga yang terdampak banjir bandang masih dipasok dengan enam truk tangki yang berasal dari bantuan Kota Padang dua unit, BPBD setempat satu unit, PDAM Solok Selatan dua unit dan Kementerian Sosial satu unit. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah membantu 20 hydrant unit yang ditempatkan di lokasi bencana.

Pemerintah setempat telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan aliran sungai dari lumpur dan kayu yang dihanyutkan banjir bandang itu. Ia menjelaskan perpanjangan masa tanggap darurat selama 14 itu akan digunakan untuk memperbaiki sarana air bersih, pembersihan rumah warga, perbaikan lima irigasi yang rusak. "Perbaikan yang laksanakan masih bersifat darurat," ujarnya.

Saat ini pemerintah setempat mengerahkan Satpol PP, petugas dari Dinas Sosial, yang dibantu oleh kepolisian dan TNI serta pihak kecamatan dan nagari untuk membantu masyarakat membersihkan rumah dari lumpur. "Kami hari ini menggelar gotong royong yang dikomandoi langsung pak Bupati untuk membantu warga membersihkan lumpur di rumahnya," ujarnya.

Banjir bandang melanda empat jorong (dusun) di Nagari Pakan Rabaa Tengah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan, pada Kamis (14/9) sekitar pukul 20.30 WIB. Keempat jorong yang terdampak langsung banjir bandang tersebut, yakni Batang Lolo Atas, Batang Lolo Bawah, Batu Kulambai dan Batang Lolo. Banjir yang datangnya tidak terduga itu merusak 138 rumah warga, dengan jumlah warga yang terdampak langsung sebanyak 585 jiwa dari 162 kepala keluarga.

Selain merusak rumah warga dan sarana umum, material banjir juga merusak puluhan hektare sawah masyarakat, dan sempat mengganggu arus lintas di jalan nasional karena tertimbun lumpur dan kayu. Kerugian akibat galodo tersebut Rp 8,5 miliar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement