REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Beredar surat edaran keputusan dukungan DPP Partai Golkat kepada Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang. Ridwan Kamil mengaku belum mengetahui kebenaran informasi yang telah menyebar tersebut.
Ridwan mengatakan dirinya juga mengetahui kabar dukungan itu dari pesan Whatsapp. Namun, belum ada informasi resmi serta surat yang diterimanya secara langsung dari DPP Golkar.
"Saya belum menerima apapun. Termasuk suratnya. Jadi saya tidak bisa mengkonfirmasi kebenarannya. Beda halnya dengan Nasdem ada di lemari saya suratnya (dukungan). Beda dengan PKB ada di lemari saya suratnya. Ini mah masih katanya," kata pria yang akrab disapa Emil ini di Pendopo Kota Bandung, Jumat (22/9).
Emil menyebut kebenaran informasi tersebut harus dikonfirmasi langsung ke DPP Partai Golkar yang tercantum dalam surat edaran tersebut sebagai pemberi keputusan. Sebab, dirinya juga belum dihubungi atau menghubungi langsung atas dukungan yang diberikan.
Ia mengaku menunggu bukti resmi jika dukungan itu benar diberikan untuk dirinya menjadi calon orang nomor satu di Jawa Barat. Ia tidak ingin terlalu senang dan percaya diri telah mendapat dukungan yang padahal belum resmi diberikan. "Sehingga saya tidak mau mengomentari sesuatu yang tidak saya lihat fisiknya (dukungan). Kumaha lamun henteu (bagaimana kalau tidak). Sayanya geer padahal henteu (tidak)," ujarnya
Wali Kota Bandung itu mengkhawatirkan informasi yang beredar merupakan berita palsu atau hoaks. Karena dalam surat yang beredar belum ada tanggal atau nomor surat yang dicantumkan. "Bisa juga hoaks kan. Soalnya saya lihat tanggalnya belum ada, nomor suratnya belum ada," ucapnya.
Ia mengungkapkan, komunikasi dengan Partai Golkar untuk mendapat dukungan berjalan dengan baik. Sama seperti komunikasi dengan partai politik lainnya. Meskipun hingga kini baru dua partai yang telah resmi menyatakan dukungan kepadanya yakni Partai Nasdem dan PKB.
Sebelumnya beredar surat dukungan dari DPP Golkar kepada Ridwan Kamil yang dipasangkan dengan kadernya Daniel Mutaqien Syafiuddin. Surat pengesahan dukungan ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.