Jumat 22 Sep 2017 14:32 WIB

Pasar Klewer Timur Mulai Dibongkar

Rep: Andrian Saputra / Red: Endro Yuwanto
Calon konsumen memilih berbagai busana di lokasi penampungan sementara pedagang Pasar Klewer di Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/4).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Calon konsumen memilih berbagai busana di lokasi penampungan sementara pedagang Pasar Klewer di Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memulai pembongkaran Pasar Klewer Timur Jumat (22/9) siang. Pembongkaran dilakukan menyusul rencana Pemkot Solo untuk memperbaiki pasar tersebut.

Pemkot Solo pun telah memindahkan seluruh pedagang Klewer Timur ke Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Untuk sementara waktu, pedagang pindah berjualan ke Alun-Alun Utara Keraton Solo hingga perbaikan pasar Klewer selesai.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Subagiyo menargetkan pembongkaran Pasar Klewer Timur selesai dalam dua pekan ke depan. Ia mengatakan, nilai lelang pembongkaran Pasar Klewer Timur mencapai Rp 260 juta atau melampaui perkiraan sebelumnya sebesar Rp 200 juta.

"Lelang pembongkarannya sudah selesai, sekarang sedang pembongkaran sampai 15 hari ke depan," kata Subagiyo di Balai Kota Solo pada Jumat (22/9).

Terdapat sekitar 546 kios di Pasar Klewer Timur yang akan diperbaiki. Subagiyo optimistis perbaikan Pasar Klewer Timur bisa selesai sesuai target yang telah ditetapkan yakni pada akhir Desember 2017 mendatang.

Pemkot Solo pada awalnya membidik BUMN melalui dana CSR-nya agar dapat mendanai peroyek revitalisasi pasar tersebut, namun akhirnya berubah setelah Kementerian Perdagangan melalui dana tugas pembantuan mengucurkan anggaran untuk perbaikan Pasar Klewer Timur sebesar Rp 48 miliar. Sebagai konsekuensinya, perbaikan Pasar Klewer Timur pun harus sudah selesai akhir tahun ini.

"Pasar Klewer Timur ini dibangun dua lantai kami upayakan pengerjaannya sesuai skenario," kata Subagiyo.

 

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Klewer Timur Sutarso berharap perbaikan Pasar Klewer Timur tak berlangsung lama. Ia memastikan seluruh pedagang telah pindah ke Alun-Alun Utara Keraton Solo. Selama berada di pasar darurat itu, pedagang tak dikenakan retribusi pelayanan dan kebersihan harian sebesar Rp 500 per meter persegi area berjualan. "Kalau sudah selesai revitalisasinya, pedagang siap kembali lagi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement