REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengungkapkan bahan obat paracetamol, caffeine, dan carisoprodol (PCC) ada yang didatangkan dari Cina dan India. Menurutnya semua yang berkaitan dengan ekspor-impor, pengaruhnya besar sekali, termasuk efek sampai menewaskan. PCC diedarkan dengan merk dagang Somadril.
"Orang yang sehat menggunakan obat untuk menyembuhkan orang sakit, apalagi dicampur dengan minuman keras atau ale-ale. Bahkan yang meninggal karena hirup lagi lem aibon," tambah nendang itu. Ini yang menyebabkan dampaknya luar biasa, kata Eko di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (22/9).
Saat ini Polri masih terus mengembangkan di wilayah dalam negeri. Peredaran PCC diketahui merambah luar Jawa, seperti Sulawesi, Ambon hingga Papua. Polri juga menelusuri pemain-pemain kecil yang kemungkinan memainkan harga. Eko mengatakan belum ditemukan keterlibatan pihak asing. "Belum (mengarah) ke sana," kata dia.
Selain PCC, polisi juga mengamankan pil zenith, dexomethorpan dan carnophen dari tersangka pengedar PCC. Kabid Penyidikan Narkotika dan Psikotropika BPPOM Kustantri Wahyuni menjelaskan canophen juga adalah obat yanng sudah dicabut izin edarnya sejak 2009. Awalnya carnophen yang mengandung kombinasi carisoprodol itu mendapat izin edar sebagai obat pelemas otot. Namun karena banyak ditemukan penyalahgunaan, maka obat ini dibatalkan izin edarnya.
"Carisoprodol memiliki efek samping euforia. Namun apabila digunakan dosis tinggi bisa menimbulakn halusinasi dan kejang," kata dia.