Jumat 22 Sep 2017 17:48 WIB

Tokoh Lintas Agama di Indonesia Kutuk Kekerasan di Rakhine

Rep: Fuji EP/ Red: Endro Yuwanto
Kondisi Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.
Foto: ist
Kondisi Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para tokoh lintas agama di Indonesia menyatakan sikap terkait konflik yang terjadi di Rakhine, Myanmar. Seluruh elemen umat beragama diminta menyikapi kondisi ini secara bijaksana dengan menggalang bantuan.

Mewakili para tokoh agama, Ketua PBNU KH Said Aqil Siraj menyampaikan lima poin pernyataan sikap bersama. Pertama, mengutuk dan mengecam segala bentuk kekerasan. Tindakan kekerasan mencederai kemanusiaan dan tidak dibernakan oleh agama dan keyakinan mana pun.

Kedua, mengapresiasi dan mendukung penuh langkah Pemerintah Indonesia yang mengupayakan solusi untuk mengatasi tragedi kemanusiaan yang menimpa warga etnis Rohingya di Rakhine. Langkah tersebut merupakan langkah konkret dan sigap dalam menyikapi tragedi yang sedang berlangsung.

Ketiga, mendesak seluruh elemen internasional, PBB dan ASEAN untuk bersama lebih proaktif mencari langkah dan solusi dalam menyelesaikan tragedi kemanusiaan yang sedang terjadi. Keempat, mengajak seluruh elemen untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan konflik yang terjadi dengan menyeret agama dan keyakinan tertentu.

Apa yang terjadi di Rohingya adalah tragedi kemanusiaa. ''Kita harus meletakkannya dalam kaca mata kemanusiaan tanpa pernah tersekat dan terkotak oleh keyakinan tertentu,'' kata KH Said saat membacakan pernyataan sikap tokoh lintas agama di Kantor PBNU, Jakarta pada Jumat (22/9).

Apa yang terjadi di Rohingya, lanjut KH Said, lebih kompleks dari hanya sekadar simplifikasi isu agama. Di sana ada perebutan sumber daya dan ada pertarungan politik.

Karena itu, yang paling tepat adalah mendudukkan tragedi yang menimpa warga etnis Rohingya sebagai tragedi kemanusiaan. Kelima, menyerukan kepada seluruh umat beragama untuk berpartisipasi aktif dalam menggalang donasi dan bantuan kemanusiaan kepada korban tragedi kemanusiaan di Rakhine. Langkah paling bijaksana dan nyata sekaligus dibutuhkan oleh korban saat ini adalah menggalang bantuan berupa makanan, sarana kesehatan, dan juga sarana pendidikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement