Jumat 22 Sep 2017 20:37 WIB

Diduga Serang Tony Abbott, DJ Tasmania Mengaku Bersalah

Red:
abc news
abc news

Seorang DJ (disc jockey) asal Hobart, Tasmania, berusia 38 tahun yang dituduh menyerang mantan Perdana Menteri Australia -Tony Abbott -mengatakan bahwa ia bermaksud untuk mengaku bersalah atas insiden tersebut.

DJ Astro 'Funknukl' Labe telah dikenai tuduhan melakukan tindak penyerangan, menyusul sebuah insiden di tepi dermaga Hobart pada hari Kamis (21/9) sore.

DJ asal Hobart ini telah diberi jaminan bersyarat dan akan hadir di Pengadilan Magistrat bulan depan di mana ia berniat untuk mengaku bersalah. "Saya harus menyatakan dengan pasti bahwa ini sama sekali tak berhubungan dengan kesetaraan pernikahan," ujar Labe.

Polisi mengatakan, tuduhan tersebut dijatuhkan menyusul penyelidikan atas keluhan yang diajukan oleh Tony Abbott, dan bahwa pihak mereka tidak akan berkomentar lebih lanjut. Abbott telah menuduh pria tersebut menyundulnya setelah meminta untuk berjabat tangan.

Ia mengatakan kepada wartawan pada sebuah konferensi pers bahwa luka-lukanya yang dialaminya ringan.

Astro Labe dalam sebuah foto di Facebook.
Astro Labe dalam sebuah foto di Facebook.

Facebook: Astro Labe

Abbott dan beberapa orang lainnya mengatakan bahwa si penyerang itu mengenakan emblem yang mendukung pernikahan sesama jenis. Mantan PM Australia ini berada di Tasmania untuk beberapa acara, termasuk pesta koktail angkatan muda Partai Liberal.

Sebelumnya, polisi mengatakan bahwa mereka telah berbicara dengan beberapa saksi dan mencari rekaman CCTV dari wilayah tepi dermaga. Kedua belah kubu dari perdebatan pernikahan sesama jenis telah mengutuk kekerasan itu.

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengatakan bahwa kekerasan tak bisa ditoleransi dan ia telah menghubungi Abbott untuk memeriksa kondisinya.

Setelah kejadian tersebut, Abbott mengatakan bahwa "perilaku beberapa pendukung pernikahan sesama jenis yang seperti itu lebih dari sedikit mengganggu".

Astro Labe mengatakan, insiden itu tak ada hubungannya dengan perdebatan pernikahan sesama jenis.
Astro Labe mengatakan, insiden itu tak ada hubungannya dengan perdebatan pernikahan sesama jenis.

Facebook: Astro Funknukl Labe

Sentimen Abbott itu juga dibenarkan oleh Senator Eric Abetz, yang mengatakan bahwa konfrontasi itu "lagi-lagi merupakan contoh lain dari keburukan kampanye mendukung pernikahan sesama jenis".

"Slogan mereka 'love is love' (cinta adalah cinta) sayangnya terbukti tidak toleran, tidak ingin orang lain menyampaikan pandangan mereka," ujarnya.

Meski demikian, rekan Abbott di Partai Liberal, George Brandis, mengatakan bahwa serangan terhadap Abbott adalah "tindakan kriminal" dan tidak ada hubungannya dengan kampanye mendukung pernikahan sesama jenis.

"Pria ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan mereka yang mendukung pernikahan sesama jenis dalam plebisit, sama sekali tidak ada," kata Brandis. "Ia sama sekali tidak mewakili apapun selain ia adalah orang yang berniat untuk berbuat kasar.”

"Ini adalah tindak pidana kekerasan, tidak ada hubungannya dengan sudut pandang orang-orang yang mendukung pernikahan sesame jenis."

Abbott bertemu dengan aktivis pendukung anti-pernikahan sesama jenis di Tasmania.
Abbott bertemu dengan aktivis pendukung anti-pernikahan sesama jenis di Tasmania.

Facebook: Tony Abbott

Aktivis hak-hak homoseksual asal Tasmania, Rodney Croome, telah mendesak masyarakat untuk tidak menggunakan dugaan serangan terhadap Tony Abbott untuk memberi penilaian buruk pada kampanye mendukung pernikahan sesama jenis.

Croome mengatakan bahwa ia "yakin kebanyakan orang Australia tidak akan menilai kampanye mendukung pernikahan sesama jenis ataupun kesetaraan pernikahan dari tindakan (si penyerang), yang tidak bisa diterima dan jahat, itu mengingat satu-satunya hubungan si penyerang dengan kampanye tersebut, adalah bahwa ia punya emblem ‘ya’ yang menunjukkan dukungan terhadap pernikhan sesama jenis."

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement