Jumat 22 Sep 2017 20:12 WIB

RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede Siap Menuju Terbaik Nasional

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Foto: Republika.
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) PKU Muhammadiyah Kotagede Yogyakarta terpilih menjadi salah satu dari enam nominator unggulan dalam Lomba Promosi dan Konseling Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran (KB PP dan PK) di Fasilitas Kunjungan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Tipe C tingkat Nasional 2017. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti pun menyampaikan apresiasinya.

Walikota menuturkan, prestasi tersebut menunjukkan sinergi antara berbagai pihak dalam berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Yogyakarta. Merupakan kebanggaan bagi Kota Yogyakarta, salah satu FKRTL kami, yaitu RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede, menjadi salah satu dari enam nominator unggulan yang terpilih pada Lomba Promosi dan Konseling KB PP dan PK Tingkat Nasional, dari seluruhnya 21 makalah, yang diajukan oleh 15 provinsi se-Indonesia. Hal itu disampaikan Walikota dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Plt. Asisten Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta, Muhammad Sarjono ketika menerima kunjungan tim verifikator lomba, Jumat (22/9) pagi, di aula RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede.

Selanjutnya walikota menyebutkan, saat ini telah terjadi perubahan paradigma bahwa pengelolaan kependudukan tidak hanya berfokus pada pengendalian populasi dan penurunan kesuburan namun juga berfokus pada tindakan promotif dan preventif mengenai kesehatan reproduksi dan pemenuhan hak-hak reproduksi, terutama pada kaum ibu yang harus didukung oleh berbagai pihak, baik keluarga maupun masyarakat.

Seirama dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga, kiranya masyarakat tetap memiliki pengertian untuk tidak terlalu muda melahirkan dibawah usia 21 tahun, tidak terlalu tua melahirkan diatas 35 tahun, tidak terlalu dekat jarak kelahiran kurang dari tiga tahun, serta tidak terlalu banyak jumlah anak lebih dari dua.

Sementara, dr. Azora Ferolita dari tim verifkator lomba mengatakan, penyelenggaraan lomba yang diikuti oleh seluruh RS pemerintah, swasta, BUMN, TNI dan Polri yang setingkat dengan tipe C dan D ini sendiri dilatarbelakangi oleh masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yakni 359 dari 100 ribu kelahiran hidup, menurunnya pelayanan KB di RS, ketidakmampuan RS dalam menghadapi perubahan lingkungan, terutama dalam sistem JKN-BPJS.

Lomba ini dimaksudkan mampu menjadi faktor pendorong bagi rumah sakit untuk memperkuat program Program KB RS (PKBRS) dengan berbagai inovasinya serta meningkatkan pencapaian KB pascapersalinan, terutama motede kontrasepsi jangka panjang di RS.

"Aspek yang dinilai meliputi aspek administrasi, SDM, promosi dan konseling kesehatan reproduksi, pelayanan, manajemen, inovasi dan pengembangan," kata Ferolita.

Lebih lanjut, Ferolita juga menuturkan, seluruh nomintator lomba ini nantinya diharapkan mampu menjadi panutan dan contoh dalam hal promosi dan konseling KB pasca persalinan dan pasca keguguran dan pelayanan PKBRS bagi rumah sakit lain.

RSKIA PKU Muhammadiyah sendiri mampu menembus tiga besar terbaik melalui inovasi program OKE Ibu yang menjadi akronim dari Optimalisasi Komunikasi Edukasi Informasi Bersekinambungan). Program ini sendiri menjadi salah satu bentuk monitoring keberhasilan edukasi (konseling) di RSKIA PKU

Muhammadiyah Kotagede serta sebagai sarana RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede dalam meningkatkan kepercayaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terhadap rumah sakit dan memperluas jejaring antara RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede dengan FKTP di wilayah Kotagede dan sekitarnya.

"Kami melakukan jejaring dengan FKTP, tepatnya di Puskesmas Kotagede dan Banguntapan, selain itu kami juga melakukan motivasi KB kepada ibu hamil, baik di lingkungan internal maupun eksternal. Di internal program ini dilaksanakan ketika proses pemeriksaan kehamilan, maupun pra dan pasca operasi serta post partum dan dalam rencana kuretase, sementara di lingkungan eksternal kami melakukannya ketika penyuluhan di Kelompok Pendukung ASI serta kegiatan Safari KB," ujar dr. Hanum Enggar Pradini dari RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede.

Menurutnua, motivasi KB juga dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi, yakni dengan pengiriman video motivasi melalui smartphone. Kemudian, sistem monitoring yang dilakukan terhadap ibu hamil dilakukan menggunakan kartu monitoring OKE Ibu yang menjadi media komunikasi antara rumah sakit FKTP yang dapat dijadikan indikator keberhasilan konseling.

"Isian kartu itu kemudian akan kami konfirmasikan dengan pasien maupun dengan FKTP terkait," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement