Sabtu 23 Sep 2017 01:51 WIB

PLN dan RSCM Bantu Pengobatan Gratis Warga Pulau Liran

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto / Red: Andi Nur Aminah
Direktur Human Capital Management PT PLN Muhamad Ali (kiri, bertopi) didampingi Direktur Medik dan Keperawatan RSCM Ratna Dwi Restuti (berjilbab) memberikan beragam bantuan kepada masyarakat Pulau Liran,  Kabupaten Maluku Barat Daya Rabu (20/9) lalu
Foto: Rakhmat Hadi Sucipto/Republika
Direktur Human Capital Management PT PLN Muhamad Ali (kiri, bertopi) didampingi Direktur Medik dan Keperawatan RSCM Ratna Dwi Restuti (berjilbab) memberikan beragam bantuan kepada masyarakat Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya Rabu (20/9) lalu

REPUBLIKA.CO.ID,  LIRAN -- Lebih dari 500 warga di Pulau Liran, salah satu pulau terluar Indonesia yang masuk wilayah Provinsi Maluku, mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan gratis dari tim kesehatan RSCM, Rabu (20/9) lalu. RSCM hadir di pulau tersebut sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial PT Perusahaan Listrik Negara yang ingin memperbaiki kualitas penduduk di pulau tersebut.

 

"Sesuai janji Dirut Utama PLN, kami kembali datang untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Pulau Liran. Untuk itu, kami menggandeng RSCM yang menyambut baik acara ini,” jelas Direktur Human Capital Management PT PLN Muhamad Ali di Desa Ustutun, Kecamatan Wetar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Rabu (20/9) lalu.

Ustutun satu-satunya desa yang berada di Pulau Liran. Tidak mudah untuk menjangkau Desa Ustutun. Akses termudah untuk menjangkau desa tersebut justru dari negara tetangga, Timur Leste.

Direktur Medik dan Keperawatan RSCM Ratna Dwi Restuti menyatakan, timnya membawa dokter spesialis penyakit dalam, dokter THT, dokter mata, dokter anak, dan dokter penyakit kulit. Selain memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, pihaknya juga memberikan obat dan kacamata gratis bagi warga. “Kami tentu sangat mendukung kegiatan yang dilakukan PLN. Ini sebagai wujud kepedulian bersama untuk warga terdepan Indonesia,” kata Ratna.

Ratna menuturkan, dia juga menyediakan tim khusus untuk memberikan penyuluhan kesehatan. “Tujuannya jelas untuk promotif dan pencegahan, mendukung gerakan masyarakat sehat yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” katanya.

Warga Liran menyambut gembira kegiatan tersebut. Bahkan, warga dari desa dan pulau lainnya juga sengaja datang ke Pulau Liran. Banyak yang sudah datang beberapa hari sebelum acara pengobatan gratis berlangsung. “Saya sudah hari Minggu datang ke sini, menginap di sini,” ujar Unu Silkate, warga Pulau Kisar, pulau terluar Indonesia yang terletak di Selat Wetar dan berbatasan dengan Timor Leste.

Meski sudah berusia lanjut, 65 tahun, Unu tetap berjuang mendatangi Pulua Liran yang sedang mengadakan pengobatan gratis. Dia ingin penyakitnya segera sembuh. “Sudah bertahun-tahun mata kiri saya sakit. Sudah berobat ke puskesmas, bahkan sampai ke rumah sakit di Kupang, tapi tak sembuh juga,” katanya. “Kalau terkena cahaya, berjatuhan air mata ini. Mata jadi tak bisa melihat, kabur sekali,” lanjut Unu.

Bapak enam anak ini menceritakan dia harus menempuh perjalanan satu hari satu malam untuk tiba di Pulau Liran. "Susah cari kapal kalau tinggal di pulau-pulau seperti ini,” lanjut bapak enam anak ini.

Warga lainnya, Seth mengatakan, sengaja berangkat ke Liran beberapa hari lalu untuk mengikuti pengobatan gratis. Seth adalah warga Pulau Wetar. Dia jauh-jauh sengaja ke Pulau Liran demi menyembuhkan penyakitnya. “Pengobatan dari dokter tidak bisa kami jumpai. Biasanya untuk mendapatkan pengobatan kami harus ke Ambon," katanya.

Pulau Liran memang tak memiliki dokter meski ada bangunan puskesmas di tempat itu. Hanya ada seorang mantri yang juga kepala puskesmas.

Karena itulah, PLN memberikan bantuan pengobatan dengan membawa banyak dokter dari RSCM. Selain itu, PLN juga memberikan bantuan 300 paket sembako, 32 petak jaring apung, alat kompresor untuk menyelam, alat pancing, dan selanjutnya akan diberikan tujuh kapal nelayan. Pulau Liran termasuk daerah endemis malaria. Pada 2016 lalu, tercatat terjadi 43 kasus malaria.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement