REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara muda pemenang Festival Film Cannes 2016 Wregas Bhanuteja mengaku enggan untuk membuat atau menggarap film bertema politik. Ia merasa tidak dekat dengan bidang itu.
"Saya tidak berminat buat film politik, saya tidak dekat dengan film politik, saya lebih ke psikologi," ujar dia, di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, Jumat (22/9) malam.
Mengenai nonton film bareng Pengkhianatan G30S/PKI yang disebut untuk mencegah tumbuh kembali ideologi komunis, ia enggan berkomentar. Ia mengatakan belum pernah menonton film karya Arifin C Noer itu, dan mengaku tidak berminat untuk menontonnya.
"Maaf saya tidak bisa berkomentar soal itu, saya soalnya bukan lahir di generasi itu. Saya tidak pernah dan tidak tertarik untuk menonton," kata dia lagi.
Kegiatan nonton bareng film berdurasi 271 menit itu merupakan perintah Panglima TNI agar generasi muda sadar akan bahaya paham komunis yang pernah berkembang di Indonesia, dengan harapan tidak akan terulang lagi di Indonesia.
Nobar disebut bertujuan mengingatkan masyarakat akan sejarah kelam perjalanan Bangsa Indonesia setelah Kemerdekaan dalam menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), saat terjadi pengkhianatan PKI pada 30 September 1965.