REPUBLIKA.CO.ID, SULAYMANIYAH -- Sebuah gerakan di Irak mendesak masyarakat Kurdi untuk memilih "Tidak" dalam referendum mengenai kemerdekaan di Irak utara.
Seperti dilansir dari Anadolu, Jumat (22/9, Rabun Maruf, juru bicara gerakan "No for Now", meminta masyarakat untuk memilih "Tidak" jika Pemerintah Daerah Kurdi meneruskan rencananya untuk mengadakan referendum pada 25 September.
Berbicara di sebuah demonstrasi di Kota Sulaymaniyah di Irak timur laut, Maruf mengatakan jika mayoritas suara "tidak" menang kotak suara, sebuah halaman baru akan terbuka untuk politik keesokan harinya.
Referendum Senin pekan depan akan melihat orang-orang Irak di daerah yang dikuasai KRG dan di beberapa wilayah yang diperselisihkan antara Erbil dan Baghdad memberikan suara untuk mengumumkan kemerdekaan dari Irak atau tidak.
Seiring dengan pemerintah Irak, Turki, Amerika Serikat, Iran, dan PBB telah menyuarakan penolakan mereka terhadap refrendum tersebut. Baghdad bahkan mengancam akan melakukan intervensi secara militer jika pemungutan suara menyebabkan kekerasan.
Sementara itu, di Erbil, ibukota administratif KRG banyak demonstrasi kampanye untuk memilih "Ya" dipimpin oleh Presiden KRG Masoud Barzani.