Sabtu 23 Sep 2017 13:45 WIB

BNPB Sisir Zona Merah Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Siluet Gunung Agung di pulau Bali terlihat dari pinggiran pantai Ampenan, Mataram, NTB, Kamis (21/9). Status aktivitas Gunung Agung ditingkatkan dari level
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Siluet Gunung Agung di pulau Bali terlihat dari pinggiran pantai Ampenan, Mataram, NTB, Kamis (21/9). Status aktivitas Gunung Agung ditingkatkan dari level "waspada" menjadi "siaga" pada Senin (18/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan radius 12 kilometer (km) dari puncak Gunung Agung bebas dari aktivitas manusia sejak dinaikkannya status awas untuk gunung suci umat Hindu Bali tersebut. Kepala BNPB Pusat, Willem Rampangilei mengatakan pihaknya sudah menyiapkan peringatan dini dan memasang tanda-tanda sebagai batas.

"Kita akan sisir radius tersebut karena mungkin ada penduduk yang belum tahu, sehingga bisa langsung dievakuasi," katanya di Kantor Bupati Karangasem, Sabtu (23/9).

BNPB juga memastikan kawasan dalam radius sembilan kilometer sudah aman. Sosialisasi dilakukan sejak tiga hari lalu dan warga secara mandiri berduyun-duyun ke lokasi pengungsian yang disiapkan tim tanggap darurat.

Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa memperkirakan sekitar 64 ribu jiwa dievakuasi dari wilayah radius sembilan km dan perluasan sektoral hingga 12 km. Titik-titik kumpulnya adalah di Lapangan Mamed untuk pengungsi dari Desa Selat dan Amarta Buana, Lapangan Singarata untuk pengungsi Desa Sebudi dan Besakih, Lapangan Putung untuk pengungsi dari Desa Peringsari dan Jungutan, dan Lapangan Nyuh Tebel untuk pengungsi dari Desa Buana Giri.

Selanjutnya warga Desa Ban ditempatkan di Banjar Penggak Rajeng, Terminal Pura Ayu, dan Wisata Tirta Gangga.

Pengungsi dari Desa Batu Ringgit dan Sukadana ditempatkan di Banjar Bias. Pengungsi Desa Kubu diarahkan ke Tirta Gede. Pengungsi dari Desa Dukuh ditempatkan di Lapangan Abang, sedangkan pengungsi Desa Tulamben di Lapangan Ki Kopang Seraya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement