REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, siap menampung pengungsi atau warga Bali yang terdampak akibat aktivitas Gunung Agung yang dalam sepekan terakhir statusnya meningkat.
"Kami harus siap, dan Banyuwangi siap menampung jika hal itu terjadi. Secara teknik ada di BPBD Banyuwangi," kata Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiatmoko usai membuka Festival Layang-Layang di Banyuwangi, Sabtu (23/9).
Yusuf tidak menjelaskan secara perinci kesiapan itu. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi untuk membantu warga yang terdampak aktivitas gunung tersebut.
Sebelumnya, status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, dinaikkan dari siaga (level 3) menjadi awas (level 4) oleh PVMBG Badan Geologi. "Level Awas adalah level tertinggi dalam status gunung api. Status Awas berlaku terhitung mulai Jumat pukul 20.30 Wita," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Lewat keterangan tertulisnya, Sutopo mengatakan bahwa penaikkan status itu seiring peningkatan aktivitas vulkanik dari kegempaan yang terus meningkat. Rekomendasi PVMBG, kata dia, adalah masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung, dan di seluruh area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara, timur laut, tenggara, dan selatan-barat daya sejauh 12 kilometer.