Sabtu 23 Sep 2017 17:33 WIB

Pengungsi Gunung Agung Diminta Bergabung di Pos Induk

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nur Aini
Petugas kepolisian dan BPBD mendata para pengungsi Gunung Agung yang baru tiba di GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (21/9).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Petugas kepolisian dan BPBD mendata para pengungsi Gunung Agung yang baru tiba di GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID,KARANGASEM -- Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengimbau kelompok-kelompok pengungsi dalam jumlah kecil bergabung ke pos-pos induk pengungsian yang telah ditentukan pemerintah. Tujuannya memudahkan pendataan dan distribusi bantuan.

"Kelompok-kelompok pengungsi yang jumlahnya kurang dari 200 orang, saya minta segera bergabung dengan rekan-rekan pengungsi lain di pos-pos yang sudah ditentukan pemerintah," kata Pastika, Sabtu (23/9).

Distribusi bantuan, kata orang nomor satu di Bali ini semakin sulit saat terlalu banyak titik pengungsi tersebar di seluruh Bali. Pusat pengungsian untuk kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung saat ini berada di empat titik. Titik pertama yang menjadi posko utama adalah Lapangan Desa Manggis, di Kecamatan Manggis. Titik kedua ada di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Titik ketiga di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Titik keempat di Desa Kerthagosa, Kabupaten Klungkung.

Status Gunung Agung dinaikkan dari siaga atau level tiga ke awas atau level empat per 22 September 2017. Penduduk di KRB dengan radius 12 kilometer dari puncak Gunung Agung diminta mengevakuasi diri ke tempat-tempat aman.

Jumlah pengungsi hingga Sabtu, 23 September 2017 pukul 12.00 WITA mencapai 15.124 jiwa. Mereka tersebar di 126 titik di seluruh kabupaten dan kota di Bali.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan pemerintah provinsi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali dan pemerintah Kabupaten Karangasem terus mendata jumlah dan keberadaan pengungsi. Mereka kini tersebar di pos-pos pengungsian yang ditetapkan pemerintah, kemudian balai desa, lapangan, dan rumah-rumah penduduk yang dianggap aman. "Masyarakat tetap tenang sebab sampai saat ini pemerintah bekerja keras menangani masalah pengungsian ini sebaik mungkin," katanya.

Pihak yang ingin menyalurkan bantuan bisa menghubungi posko utama satuan tugas siaga darurat yang beralamat di Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis, Kabupaten Karangasem. Bantuan yang disalurkan melalui posko utama di Tanah Ampo bisa disampaikan ke Koordinator Posko atas nama Subandi pada nomor ponsel 08123920931 atau 08776281935. Sistem satu pintu ini, kata Dewa Mahendra supaya bantuan yang disalurkan bisa didata dan dikoordinir penyalurannya. "Bagi masyarakat yang ingin menyerahkan bantuan langsung juga bisa, namun sebelumnya silakan menghubungi posko utama supaya terdata," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement