REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, I Komang Kusumaedi mencatat jumlah pengungsi Gunung Agung hingga Senin, (25/9), mencapai 48.540 jiwa. Mereka tersebar di 301 titik di sembilan kabupaten kota di Bali.
"Warga paling banyak mengungsi ke Kabupaten Karangasem sebanyak 21.157 jiwa yang tersebar di 82 titik," katanya, Senin (25/9).
Pengungsi terbanyak berikutnya berada di Kabupaten Klungkung, mencapai 11.494 jiwa yang tersebar di 104 titik. Berikutnya adalah pengungsi di Buleleng (8.518 jiwa di 24 titik), Bangli (4.690 jiwa di 35 titik), Kota Denpasar (1.439 jiwa di 22 titik), Tabanan (695 jiwa di 17 titik), Badung (328 jiwa di tiga titik), Gianyar (137 jiwa di 10 titik), dan Jembrana (82 jiwa di empat titik).
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan penanganan pengungsi sudah berjalan cukup baik. Pendataan pengungsi dilakukan untuk memperlancar pendataan dan penyaluran bantuan logistik, juga kesehatan.
"Kami kembali mengimbau pengungsi di bawah 200 orang supaya bersedia bergabung ke titik pengungsian lebih besar dan terdekat yang sudah ditentukan pemerintah," katanya.
Pusat pengungsian untuk kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung saat ini berada di empat titik. Titik pertama yang menjadi posko utama adalah Lapangan Desa Manggis, di Kecamatan Manggis. Titik kedua ada di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Titik ketiga di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Titik keempat di Desa Kerthagosa, Kabupaten Klungkung.