Senin 25 Sep 2017 14:14 WIB

Ini Pengakuan Istri Pemilik Nikahsirri.com

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Dirreskrimsus Komber Pol Polda Metro Jaya Adi Deriyan (tengah), Dirjen Aptika Kominfo Samuel Abrijani (kedua kanan) dan Ketua KPAI Susanto (kedua kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat rilis tindak pidana perdagangan orang dalam situ nikahsiri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Ahad (24/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Dirreskrimsus Komber Pol Polda Metro Jaya Adi Deriyan (tengah), Dirjen Aptika Kominfo Samuel Abrijani (kedua kanan) dan Ketua KPAI Susanto (kedua kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat rilis tindak pidana perdagangan orang dalam situ nikahsiri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Ahad (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Rani, istri pemilik situs nikahsirri.com Aris Wahyudi angkat bicara tentang situs pelelangan keperawanan yang dibuat dan dikelola suaminya sejak 19 September lalu. Sejak suaminya digerebek dan ditangkap kepolisian Polda Metro Jaya pada Ahad (24/9) dini hari lalu, Rani mengaku, sangat terkejut dan tidak tahu menahu tentang situs yang menjadi dasar penangkapan suaminya.

"Saya tidak tahu karena beliau tidak pernah bicara kalau mau buat situs itu (nikahsirri.com). Intinya saya tidak mengerti apa yang sudah diperbuat sama suami saya," kata Rani saat ditemui Republika.co.id, di kediamannya di Perumahan Angkasa Puri, Jati Mekar, Jati Asih, Kota Bekasi, Senin (25/9).

Dia menyampaikan, permohonan maaf atas nama suaminya dan seluruh keluarga kepada seluruh masyarakat. Dia juga mengatakan, bahwa suaminya, Aris Wahyudi mengalami sedikit gangguan kejiwaan sejak kalah dalam Pilkada Banyumas 2008 silam.

"Suami saya agak gila, dari semenjak kekalahan Pilkada 2008 di Banyumas. Kesehariannya dia kadang-kadang gila seperti itu, kadang juga normal. Saya sudah tidak kuat. Saya tidak tau apa-apa lagi," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement