Senin 25 Sep 2017 15:35 WIB

Dukuh Atas akan Jadi Stasiun Transit Antarmoda Transportasi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menyiapkan pengerjaan proyek LRT Cawang-Dukuh Atass di Cawang, Jakarta, Senin (22/5).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Pekerja menyiapkan pengerjaan proyek LRT Cawang-Dukuh Atass di Cawang, Jakarta, Senin (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daerah Dukuh Atas nantinya akan menjadi pusat transit antarmoda di Jakarta. Sebeb, nantinya tak hanya busway dan KRL saja yang melewati daerah tersebut. LRT Jakarta dan LRT Jabodetabek juga akan melewati dukuh atas.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan trase kereta ringan Jakarta (Light Rail Transit/LRT) Jakarta dan LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) yang bersilangan di Dukuh Atas akan dibangun bersisian. Bambang mengatakan, apabila semua tertumpuk di Manggarai maka kepadatan yang ada saat ini makin akan bertambah.

Lagipula, Bambang juga mengatakan, di Dukuh Atas akses masyarakat untuk bisa berpindah ke moda transportasi lain juga semakin dekat. "Disitu ada busway, jalan sedikit langsung ada KRL di stasiun sudirman. Nah nanti LRT Jakarta dan Jabodetabek juga bersisihan disini, lahannya masih cukup," ujar Bambang di Kantor Kemenko Martitim, Senin (25/9).

Untuk jalur sendiri, akhirnya diputuskan bahwa LRT Jakarta meliputi tujuh koridor, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading, Tanah Abang-Pulomas, Joglo-Tanah Abang, Puri Kembangan-Tanah Abang, Pesing-Kelapa Gading, Pesing-Bandara Soekarno-Hatta, dan Cempaka Putih-Ancol. Sementara rute LRT Jabodebek meliputi Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Senayan, Cibubur- Bogor, dan Palmerah-Bogor.

"Kedua LRT bersinggungan di Dukuh Atas, tempat LRT Jakarta melewati Manggarai dan Dukuh Atas untuk menuju Tanah Abang," ujar Bambang.

LRT Jakarta merupakan proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang digarap PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sementara pemerintah pusat membangun LRT Jabodebek dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor.

"Sebelumnya kan belum diputuskan apakah keduanya masuk ke Dukuh Atas karena lahannya dikatakan sempit, sekarang diukur langsung ke lapangan, ternyata lahannya masih ada. Jadi sudah bisa masuk," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement