Senin 25 Sep 2017 20:04 WIB

Diduga Harimau Jawa, Feses Kucing Besar dari TNUK Diuji

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ratna Puspita
Perahu menelusuri Sungai Cigenter yang menjadi salah satu akses menuju padang gembalaan Cidaon. Ranger Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, melihat kucing besar yang diduga harimau Jawa. Penemuan ini menghebohkan karena harimau jawa sudah dinyatakan punah.
Foto: Republika/Tahta Aidila
Perahu menelusuri Sungai Cigenter yang menjadi salah satu akses menuju padang gembalaan Cidaon. Ranger Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, melihat kucing besar yang diduga harimau Jawa. Penemuan ini menghebohkan karena harimau jawa sudah dinyatakan punah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Tim khusus investigasi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) telah mengumpulkan bahan feses kucing besar diduga Harimau Jawa yang terlihat di wilayah taman nasional. Feses tersebut telah dikirim ke Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) untuk dilakukan uji DNA.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Mamat Rahmat menjelaskan, penemuan kucing besar diduga Harimau Jawa (Panthera tigris) tersebut terjadi saat tim TNUK sedang melakukan inventarisasi banteng di padang gembalaan Cidaon. Saat itu, dari kejauhan petugas melihat seekor kucing besar sedang menyantap tiga ekor banteng.

"Coraknya terlihat berbeda dengan macan tutul yang memang predator di sini. Tapi karena keterbatasan kamera kurang jelas. Kami kumpulkan fesesnya untuk dites DNA di IPB," ujar Mamat Rahmat di TNUK, Ahad (24/9).

Untuk memastikan lebih jauh, timnya juga memasang sebanyak 15 video trap di jalur lintasan satwa dan sumber air. Harapannya dalam waktu dua bulan, video trap tersebut dapat menunjukkan penampakan kucing besar tersebut. Selain itu, phak TNUK juga meneliti jejak dan bekas cakaran si kucing besar.