REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi mengatakan, bantuan kemanusiaan yang dikirim pemerintah Indonesia pekan lalu baru bisa sampai ke shelter di Sittwe, Rakhine State, Selasa (26/9). Sulitnya akses transportasi dari Yangon membuat bantuan tersebut harus menempuh waktu lebih dari empat hari.
"Transportasi memang cukup sulit. Ini yang menjadi tantangan dalam penyaluran bantuan," kata Ito, Senin (25/9).
Menurut Ito, selain bantuan yang akan sampai besok, KBRI juga telah mendapatkan izin dari pemerintah Myanmar untuk mengirim perwakilan personil dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam memberikan pelatihan mendirikan tenda. Pemberangkatan ini juga nantinya bisa memantau pergerakan bantuan dari Indonesia.
Ito menjelaskan, pemerintah Myanmar dan palang merah internasional (ICRC) yang mendapat kepercayaan dalam mendistribusikan barang hingga ke kamp pengungsian cukup kesulitan. Baru-baru ini saja terdapat sekelompok etnis Budha yang melempar bom molotov untuk menghentikan distribusi barang.
Persoalan inteloransi di Rakhine State memang sangat tinggi. Terlebih dengan adanya kejadian pembakaran rumah-rumah warga membuat tensi antar etnis semakin besar.