REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Veronika Bajt dalam tulisan yang lain, "The Muslim Other in Slovenia: Intersections of a Religious and Ethnic Minority" menambahkan, statistik resmi memperlihatkan kenaikan signifikan jumlah Muslim di Slovenia selama dua dekade terakhir. Menurut dia, ini lantaran dua faktor.
Pertama, Perang Yugoslavia 1990-an mengakibatkan jumlah pengungsi tetap di Slovenia bertambah. Sebagian besar berasal dari Bosnia-Herzegovina dan Kosovo.
Kedua, jatuhnya sosialisme serta perubahan hubungan antara agama dan negara memberikan ekspresi keagamaan lebih terbuka. Konversi dari non-Muslim juga ada, tapi cukup jarang.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam Slovenia 2012 International Religious Freedom Report melaporkan, pemerintah dan konstitusi Slovenia melindungi kebebasan beragama. Konstitusi melarang diskriminasi atas nama agama, tindakan menghasut, mengobarkan kebencian, serta intoleransi.
Pemerintah tidak membatasi kegiatan kelompok agama manapun. Toleransi dan antibias edukasi dipromosikan melalui program sekolah dasar dan sekolah menengah.