REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Investor asal Korea Selatan Kang Jun Hom, akan mengucurkan dana cukup besar untuk membangun resort di Kawasan Wisata Desa serang Dusun III Kecamatan Karangreja.
''Kami akan mengucurkan dana Rp 97,5 Miliar. Dana itu, antara lain untuk membangun taman bunga, cottage, camping site, horse riding square, restoran dan kereta listrik,'' katanya, Senin (25/9).
Dia menyebutkan, pembangunan kawasan resort di atas lahan seluas 24 hektar yang berada di lereng barat Gunung Slamet tersebut, akan dilakukan dua tahap selama dua tahun. Lahan yang akan dibangun menjadi kawasan resort tersebut merupakan lahan yang akan disewa pihak investor selama 20 tahun. ''Untuk itu, kami siap melakukan MoU dengan berbagai pihak terkait,'' kata dia.
Kepala Desa Serang, Sugito, mengatakan warga pemilik tanah sudah setuju dengan sistem sewa selama 20 tahun. Pihak investor juga sudah menyanggupi permintaan pemilik tanah yang meminta biaya sewa lahan sebesar Rp 12 juta per hektare per tahun.
''Sistem pembayarannya, pemilik tanah akan langsung dibayar tunai untuk 3 tahun pertama. Sedangkan tahun berikutnya, harga sewa akan mengalami kenaikan 5 persen per tahun,'' katanya.
Menanggapi rencana tersebut, Bupati Tasdi menyatakan akan mendukung pihak investor yang akan membangun resort di wilayahnya. Bahkan Tasdi menyatakan, Pemkab Purbalingga akan membangun akses jalan menuju lokasi resort. ''Sebenarnya saat ini sudah ada jalan menuju calon lokasi resort. Namun setelah resort dibangun, kami nanti akan lebarkan kondisi jalan menjadi 6 meter,'' jelasnya.
Menurutnya, keberadaan resort tersebut akan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Purbalingga. Khususnya, di kawasan Desa Serang yang saat ini sudah ditetapkan sebagai desa wisata ''Tadi juga sudah ada komitmen dari Mr Kang untuk menggandeng obyek wisata rest area di Desa Serang. Hal ini tentu akan membuat kawasan rest area semakin banyak dikunjungi wisatawan,'' katanya.
Dia juga menyebutkan, keberadaan resort juga sekaligus akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga Purbalingga. Apalagi pihak investor memperkirakan, akan membutuhkan tenaga kerja sekitar 500 orang. ''Hal ini tentu akan makin meningkatkan pendapatan masyarakat,'' kata dia.