REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Warmon Kokoda merupakan satu dari lima kampung binaan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah. Selain Manggarai di NTT, Sembalung di NTB, Berau di Kalimantan Timur dan Sebatik di Kalimantan Utara, Kampung Warmon Kokoda, Sorong, Papua Barat, menjadi binaan MPM PP Muhammadiyah sejak 2013.
Kehadiran MPM PP Muhammadiyah ini pun berimbas luar biasa kepada kehidupan masyarakat Suku Kokoda. Mereka yang sejak dulu hidup berpindah-pindah atau nomaden, kini memiliki satu kampung sendiri yang legal ditinggali, lengkap dengan 55 unit bangunan rumah yang dapat ditempati.
Melalui proses panjang, akses jalan, akses air, dan kini menuju akses administrasi sudah dimiliki Suku Kokoda. Bahkan, lewat MPM PP Muhammadiyah pula Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) rutin mengirimkan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) demi memajukan pola hidup masyarakat Suku Kokoda.
Berbagai pengabdian itu pun mengukir haru masyarakat Suku Kokoda, yang begitu berterima kasih ada saudara sebangsa yang masih peduli kepada mereka. Kepala Suku Warmon Kokoda, Ari Syamsuddin Namugur, mengungkapkan kehadiran MPM PP Muhammadiyah seperti menjadi penerang bagi masyarakat.
"Sesudah kehadiran teman-teman MPM, sangat bermanfaat bagi kami dan itulah yang kami butuhkan," kata Ari kepada Republika, Jumat (22/9).
Ia melihat, satu demi satu masyarakat sudah mulai punya pemikiran sensitif, dan telah ada perubahan yang dilakukan untuk pembaruan ke depan yang lebih baik lagi. Harapannya, bagaiamana masyarakat Suku Kokoda ke depan bisa memberikan manfaat bagi semua orang.
Terutama, lanjut Ari, agar generasi penerus dapat merasakan kehidupan yang lebih baik, dari tidak bisa apa-apa menjadi bisa apa-apa. Maka itu, hadirnya MPM PP Muhammadiyah mulai dari STKIP Muhammadiyah sampai UMY jadi titik penting kehidupan Suku Kokoda.
"Makanya, kami sangat berterima kasih kehadiran MPM (PP Muhammadiyah) yang dengan kehadiran mereka sekarang sudah mulai ada perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik untuk membangun kampung," ujar Ari.
Ia menambahkan, belakangan MPM PP Muhammadiyah mulai memberi pelatihan berbasis teknologi seperti penggunaan komputer dan surat menyurat. Menurut Ari, pelatihan kepada masyarakat agar pro aktif dapat memberikan lebih banyak manfaat lagi kepada Suku Kokoda ke depan.