Senin 25 Sep 2017 16:53 WIB

Kronologi Keributan Massa Anti-PKI di LBH Jakarta Versi FUI

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas menggunakan water cannon untuk membubarkan massa yang mengepung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di kawasan Diponegoro, Jakarta, Senin (18/9).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas menggunakan water cannon untuk membubarkan massa yang mengepung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di kawasan Diponegoro, Jakarta, Senin (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keributan yang terjadi pada Senin (18/9) lalu mendapat perhatian publik. Pasalnya, keributan tersebut dipicu karena dugaan seminar yang terjadi di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta merupakan rangkaian acara dalam upaya kebangkitan Partai Komunis Indonesia.

Forum Umat Islam (FUI) setelah kejadian tersebut melakukan audiensi dengan Wakil Ketua DPR-RI, Fadli Zon. Pertemuan tersebut, sebagai salah satu ormas yang tergabung dalam FUI, Presidium Alumni 212, Slamet Maarif membacakan kronologi kejadian malam berdarah tersebut. Berikut adalah kronologi keributan di LBH Jakarta.

Sabtu, 16 September 2017

Pada tanggal itu sudah tersebar di media sosial undangan untuk aksi unjuk rasa di LBH Jakarta yang dipimpiin oleh Rahmat Himran seorang Aktivis. Undangan menuntut untuk tolak dan bubarkan seminar pembela PKI di LBH Jakarta, dan tangkap dan proses hukum otak dari penyebaran paham komunis di Indonesia.

Pada hari itu ada beberapa elemen bergabung di LBH Jakarta, massa yang lain banyak berkonsentrasi di Aksi Kemanusiaan Rohingya di Patung Kudayang diselenggarakan oleh PKS dan Ormas Islam, dan pada siang itu Alhamdulillah acara seminar PKI di LBH Jakarta itu dibubarkan oleh pihak Kepolisian karena acara tidak mendapatkan izin.

Ahad, 17 September 2017

Pada hari Minggunya, kurang lebih sekitar pukul 12.30 ada terdapat beberapa orang memasuki LBH Jakarta.Lalu di dalamnya beberapa rang itu menyayikan lagu genjer-genjer, akhirnya beberapa elemen hadir ke sana untuk meminta polisi untuk membubarkan acara tersebut dan meminta menangkap orang yang ada di dalam karena telah menyebarkan paham komunisme. Tetapi tidak ada pembubaran maupun penangkapan terhadap orang-orang di LBH yang membuat seminar dan menyanyikan lagu genjer-genjer sampai menjelang sore hari. Akhirnya tersebarlah di media sosial bahwa di LBH Jakarta terdapat PKI di dalamnya.

Pukul 20.00 masyarakat sudah mulai datang ke depan LBH Jakarta masih dalam keadaan hanya terhitung puluhan masyarakat yang hadir di sana untuk menuntut PKI yang di dalam Gedung LBH Jakarta untuk dibubarkan dan ditangkap, karena telah menyebarkan paham komunisme.

Semakin malam kian banyak masyarakat yang hadir di depan gedung LBH Jakarta. Lalu pada kurang lebih pukul 23.00 WIB, Kapolda Metro Jaya (Irjen Idham Azis) hadir di lokasi untuk menenangkan masyarakat di sana.

"Saya minta teman-teman tenang, tolong beri waktu saya bicara. Rekan sekalian, saya minta teman semua emahami bahwa yang terjadi di dalam ruangan LBH ini tidak ada kegiatan yang sifatnya seminar PKI," kata Kapolda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement