REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas Israel berencana membangun 2.000 rumah permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki. Perencanaan pembangunan ini akan dibahas pekan depan.
Menurut sebuah laporan dari media Israel, Haaretz, Senin (25/9), pejabat senior Israel mengatakan, sebagian besar rencana yang dipermasalahkan akan diproses terlebih dulu. Dengan demikian hanya beberapa tender untuk konstruksi yang segera dijadwalkan untuk disetujui.
Dalam pertemuan nanti, akan dilakukan beberapa pembahasan termasuk rencana membangun hingga 2.000 rumah baru. Sebagian besar akan masuk dalam tahap berikutnya jika telah diperoleh kesepakatan.
Namun, beberapa sudah siap untuk mendapatkan persetujuan akhir yang memungkinkan lahan tersebut dipasarkan ke kontraktor untuk segera diadakan pembangunan.
Satu rencana yang diharapkan mendapat persetujuan akhir adalah untuk pembangunan 300 rumah di Beit El yang dijanjikan rezim Israel lebih dari lima tahun yang lalu. Ini menyusul pembongkaran lingkungan Ulpana.
Proses perencanaan pembangunan ini sempat terhambat karena belum adanya kesepakatan yang dicapai pemerintah dengan administrasi Trump. Komite Perencanaan Administrasi Sipil bertemu untuk membahas rencana pembangunan di permukiman hanya sekali dalam tiga bulan sekali.