Selasa 26 Sep 2017 14:47 WIB

Film Horor It Gebrak Kelesuan Box Office

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Film horor It.
Foto: Warner Bros Entertainment
Film horor It.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Sejak dirilis pada awal bulan ini, film horor adaptasi dari novel Stephen King, It, telah memecahkan berbagai rekor di tangga box office. Film besutan sutradara Andy Muschietti itu menjadi film horor terlaris sepanjang masa, mengalahkan The Exorcist, yang dirilis pada 1973 silam.

Hingga saat ini, It telah mencatatkan pendapatan bersih dari wilayah Amerika Utara sebesar 266,1 juta dolar AS. Sedangkan, secara global, It berhasil mengemas pendapatan sebesar 478,1 juta dolar AS. Sementara film The Exorcist hanya membukukan keuntungan sebesar 233 juta dolar AS di wilayah Amerika Utara, dan 441,3 juta dolar AS di seluruh dunia.

Film It pun dianggap mampu mendobrak dan membangkitkan lagi pendapatan film-film box office, usai sebelumnya sempat lesu pada sepanjang Agustus dan awal September. Tidak perlu waktu lama, seperti dilansir dari Hollywood Reporter, Selasa (26/9) WIB, dua rumah produksi New Line Cinema dan Warner Bros, pun mengumumkan bakal segera merilis sekuel dari film It.

''Sekuel film horor blockbuster ini akan mulai memasuki bioskop, termasuk Imax, pada 6 September 2019 mendatang,'' tulis keterangan New Line Cinema dan Warner Bros, seperti dikutip dari Hollywood Reporter.

Salah satu penulis di film It, Gary Dauberman, disebut akan kembali terlibat dalam penulisan skenario di film sekuel It tersebut. Namun, belum ada kepastian terkait keterlibatan sutradara Andy Muschietti dalam sekuel film It itu. Pun dengan produser, Barbara Muschietti, Roy Lee, Dan Lin, Seth Grahamesmith, dan David Katzenberg.

Rencananya, film kedua It tersebut akan mengambil latar pada masa kini dan fokus pada kembalinya para karakter utama di desa tempat mereka tumbuh. Mereka akan memecahkan misteri terkait kemunculan badut ''Pennywise''. Film sekuel it ini disebut akan disertai dengan kilas balik kejadian saat para karakter utama masih kecil.

Hal ini berbeda dengan di film pertama, yang hanya fokus pada saat para karakter utama masih anak-anak. Dalam novelnya, Stephen King memang menuliskan cerita mengenai sekelompok anak yang berusaha memecahkan misteri badut Pennywise, hingga saat mereka harus kembali ke desa tersebut saat sudah dewasa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement