Selasa 26 Sep 2017 16:30 WIB

Penjualan Domestik Semen Indonesia Tumbuh 4,1 Persen

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Silo Packing Plan Semen Indonesia.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Silo Packing Plan Semen Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Semen Indonesia mencatatkan penjualan domestik sebanyak 16,88 juta ton hingga Agustus 2017. Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan, angka itu tumbuh 4,1 persen dibanding kinerja pada periode yang sama di tahun 2016 yang mencapai 16,23 juta ton.

Adapun total penjualan semen Perseroan, termasuk ekspor dan penjualan Thang Long Cement Vietnam, sampai Agustus 2017 mencapai 19,96 juta ton, atau tumbuh 9 persen dibanding capaian di periode sebelumnya yang hanya mencapai angka 18,30 juta ton.

Sementara itu, penjualan ekspor Semen Indonesia sampai Agustus 2017 mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 249,5 persen menjadi 1,25 juta ton. Melonjak drastis dibanding capaian di periode sebelumnya yang hanya 360.417 ton. Saat ini, negara utama yang menjadi tujuan ekspor Semen Indonesia antara lain Malaysia, Filipina, Timor Leste, Bangladesh, Maladewa, Srilanka, Kuwait dan Australia.

Sementara itu, belanja modal PT. Semen Indonesia pada tahun ini didominasi pembangunan pabrik baru mereka di Rembang, Jawa Tengah dan pabrik Indarung VI di Sumatra Barat. Ahyanizzaman mengatakan, dari total belanja modal yang tahun ini ditetapkan sekitar Rp 7 triliun, separuh di antaranya digunakan untuk penyelesaian dua pabrik tersebut.

Hingga hari ini, Ahyanizzaman mengatakan, realisasi belanja modal perseroan telah mencapai 2/3 atau sekitar 65 persen. Ia optimistis, sampai akhir tahun realisasi belanja modal dapat melebihi angka 90 persen.

Jika realisasi di atas 90 persen, Ahyanizzaman mengatakan, Semen Indonesia berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1-2 triliun. Jumlah itu lebih kecil dibanding penerbitan obligasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3 triliun.

"Tapi tentu kita akan melihat lagi cash flow seperti apa," ujarnya, belum lama ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement