Selasa 26 Sep 2017 17:05 WIB

Amartha Bantu Ribuan Perempuan Indonesia untuk Berwirausaha

Wirausaha, ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wirausaha, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - PT Amartha Mikro Fintek sebuah layanan fintech Peer-to-Peer (P2P) lending untuk usaha mikro telah menjalankan program bantuan permodalan khusus kaum perempuan di sejumlah daerah Indonesia untuk berwirausaha menumbuh kembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Program yang dijalankan Amartha ini sasarannya memang perempuan, sejak 2010 sudah ada 42 ribuan perempuan menjalankan berbagai jenis usaha," kata Brand Manager Amartha, Lydya Maria Kusnadi saat menggelar pertemuan dengan wartawan di Bandung, Selasa (26/9).

Ia menuturkan, Amartha merupakan lembaga yang fokus untuk menghubungkan perempuan pengusaha mikro pedesaan dengan investor perkotaan yang telah beroperasi sejak 2010. Amartha, lanjut dia, mengawali kiprahnya di Kabupaten Bogor sebagai lembaga keuangan mikro yang melihat besarnya peran UMKM dalam membangun perekonomian di Indonesia.

"Perubahan besar yang dilakukan Amartha bukanah tak beralasan. Amartha memiliki satu visi yaitu mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Ia menyebutkan, sejak berdirinya Amartha sudah ada lima ratusan desa yang membentuk kelompok usaha perempuan, kemudian mendapatkan bantuan permodalan hingga akhirnya berhasil menjalankan usahanya.

Mereka yang sudah mendapatkan pinjaman bantuan permodalan, kata Lydia, sebagian besar adalah perempuan produktif usia 20 sampai 30 tahun dengan produk usaha bermacam-macam.

"Total keseluruhan uang yang sudah digulirkan dari investor ke pelaku UMKM sebanyak Rp 107 miliar sejak 2010 hingga sekarang, dengan pinjaman minimal dua juta dolar dan maksimal Rp 11 juta," katanya.

Lydya menyampaikan, Amartha sudah sejak awal berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan hanya kepada perempuan pengusaha mikro pedesaan yang tidak memiliki akses perbankan.

Ia berharap, adanya Amartha yang menyambungkan pendana dari urban dengan pengusaha mikro di pedesaan melalui inovasi dan teknologi yaitu platform Amartha.com sehingga semua masyarakat mendapat akses untuk maju bersama.

"Sebuah mimpi besar yang membutuhkan partisipasi dari banyak pihak. Visi yang membuka peluang kolaborasi bagi kita semua, mendekatkan jarak antara kota dan desa, sehingga semua mendapat akses dan kesempatan untuk maju," ujarnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement