REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Asosiasi Sepak Bola Cina (CFA) sedang mengelar investigasi terkait dugaan adanya pengaturan skor pada ajang Liga Super Cina yang melibatkan dua tim asal Kota Shanghai, Tianjin Teda, dan Tianjin Quanjian. CFA menilai, laga derby Shanghai yang digelar akhir pekan lalu itu sarat dengan kecurangan.
Pada laga tersebut, Teda menang atas tamunya dengan skor telak 4-1. Kemenangan Teda menyedot perhatian luas karena sebelum laga digelar, Quanjian jauh diunggulkan mengingat perbedaan posisi yang kontras di klasemen.
Saat ini, Teda sedang berkutat di zona degradasi sedangkan Quanjian justru sedang bersaing menuju tangga juara. "CFA sudah menerjunkan tim investigasi, hipotesa mengenai kemungkinan adanya pelanggaran sedang diuji," tulis pernyataan resmi CFA dikutip dari FourFourTwo, Selasa (26/9).
CFA menyatakan, saat ini tim pencari fakta dari komite Fair Play sedang terus menggali semua hal yang berkaitan dengan dugaan pengaturan skor. Jika ada yang tak sesuai dengan aturan, maka fakta tersebut akan dibawa ke dewan tertinggi untuk diselidiki lebih lanjut.
"Siapa pun yang terlibat akan menghadapi sanksi dan hukum di negara ini," tegas CFA.
Akibat hasil laga tersebut, Quanjian kini mulai menjauh dari perburuan gelar karena tercecer ke peringkat keempat. Padahal, tim besutan legenda Italia Fabio Cannavaro tersebut sedang dalam jalur kemenangan untuk setidaknya mengamankan posisi aman untuk kualifikasi Liga Champions Asia.
Kabar adanya dugaan pengaturan skor semakin menambah sorotan tajam ke Liga Super Cina. Sebelumnya, sempat dikabarkan banyak klub di Cina yang terancam bangkrut karena terlalu jor-joran menginvestasikan dana dalam hal pembelian pemain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika