Selasa 26 Sep 2017 20:17 WIB

Netanyahu Minta Abbas Kecam Aksi Penembakan ke Aparat Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
PM Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: Reuters
PM Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengecam insiden penembakan tiga petugas keamanan Israel hingga tewas oleh pria Palestina, Selasa (26/9). Ia meminta Abbas tidak membenarkan atau membela insiden penyerangan tersebut.

Berbicara sebelum pertemuan kabinet, Netanyahu mengatakan, serangan terhadap petugas keamanan Israel hingga tewas merupakan buah dari beberapa faktor, terutama hasutan sistematis yang diserukan OtoritasPalestina. Ia mengatakan akan menentang berbagai hasutan yang disuarakan Palestina.

"Pasukan keamanan akan terus melakukan tindakan melawanhasutan dan terorisme seperti yang mereka lakukan siang dan malam. Dan tentusaja kami akan menyelesaikan penyelidikan atas insiden terbaru ini dan akanmembahas langkah selanjutnya," kata Netanyahu, seperti dilaporkan laman theJerusalem Post.

"Saya mengharapkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untukmengecam serangan tersebut dan tidak mencoba untuk membenarkannya."

Sebelumnya Presiden Palestina Reuven Rivlin telah menyatakan belasungkawa untuk korban tewas akibat serangan pria Palestina. Menurutnya,insiden ini menjadi bukti bahwa pasukan keamanan Israel harus menghadapi dan berurusan dengan teror setiap harinya. "Kami akan terus menghadapi teror danmenempatkan tangan kami pada penyerang atau pendukung mereka," ujarnya.

Seorang pria Palestina,yang diketahui bernama Namir Mahmoud (37 tahun), bersama serombongan buruh,memasuki gerbang belakang permukiman Yahudi Har Adar pada Selasa (26/9),sekitar pukul 07:00 pagi waktu setempat. Mahmoud diketahui memang memiliki izinbekerja di sana.

Petugas polisi perbatasan yang mencurigai gerak gerik Mahmoud kemudian memintanya berhenti. Saat itu, Mahmoud segera menarik pistol dari balik bajunya dan melepaskan tembakan yang mengakibatkan dua petugaskeamanan dan satu polisi Israel tewas. Petugas keamanan Israel pun menembak balik dan menewaskan Mahmoud.

Mahmoud diketahui berasal dari desa Beit Surik di TepiBarat. Selain Mahmoud, banyak warga di desa Beit Surik yang memiliki izin untukbekerja di permukiman Israel. Insiden penyerangan terbaru ini kemungkinan akanmendorong pejabat Israel untuk mengevaluasi kembali proses pemeriksaan wargaPalestina yang mengajukan izin bekerja, terutama di permukiman Yahudi di TepiBarat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement