REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Uber berniat akan berhenti memberikan layanan di Montreal dan Provinsi Quebec mulai bulan Oktber. Uber lebih memilih menghentikan layanan daripada menerima peraturan baru pemerintah. Manager Umum Uber di Montreal, Jean-Nicolas Guillemette mengungkapkan perusahaan tidak dapat menerima rencana pemerintah untuk meningkatkan pelatihan minimum bagi pengemudinya sampai 35 jam yang sebelumnya hanya 20 jam. Jika pemerintah menerapkan aturan tersebut, Guillemette memastikan Uber akan keluar dari provinsi tersebut pada 14 Oktober 2017.
"Menteri berusaha menerapkan peraturan lama mengenai model baru ini. Ini adalah perubahan besar," kata Guillemette dikutip dari New York Times, Rabu (27/9).
Uber memiliki sekitar 10 ribu pengemudi di Montreal. Guillemette mengatakan peningkatan pelatihan akan membuat pihaknya lebih sulit untuk merekrut pengemudi baru, terutama mereka yang hanya ingin bekerja paruh waktu. Guillemette menambahkan bahwa Uber dapat memberikan pelatihan yang cukup dalam waktu yang sedikit melalui metode alternatif.
"Kami sangat percaya bahwa teknologi memungkinkan kita untuk memberikan apa yang diinginkan pemerintah dalam hal pelatihan," jelas Guillemette.
Uber berharap untuk melanjutkan diskusi dengan provinsi sebelum sampai pada batas waktu untuk meninggalkan provinsi tersebut. Dia menegaskan, jika pemerintah tetap ingin menerapkan aturan tersebut maka Uber tidak akan lagi memberikan layanan di Provinsi Quebec.