Rabu 27 Sep 2017 14:47 WIB

Wisman Malah Tertarik Amati Aktivitas Vulkanis Gunung Agung

Petugas melakukan pengamatan bentuk gunung menggunakan alat Electronic Distance Measurement di Pos Pengamatan Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem, Bali, Rabu (27/9).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petugas melakukan pengamatan bentuk gunung menggunakan alat Electronic Distance Measurement di Pos Pengamatan Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem, Bali, Rabu (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Wisatawan mancanegara (wisman) ternyata tertarik memantau perkembangan aktivitas vulkanis Gunung Agung. Wisatawan bahkan dengan mendatangi langsung Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. "Saya tertarik menikmati wisata ini selagi saya berlibur di Bali," kata wisatawan dari Jerman Thomas Picht di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (26/9).

Thomas mengaku tidak terlalu khawatir dengan status awas gunung api setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu. Pria berkacamata itu datang ke pos pemantau didampingi sopirnya dan mengabadikan pemandangan hijau perbukitan dengan kamera telepon selulernya. Ia rela berkunjung ke Karangasem dari tempatnya mengingap di kawasan wisata Sanur, Denpasar.

Meski pemandangan Gunung Agung tertutup awan tebal, Thomas mengaku cukup puas karena pengalaman tersebut. Menurutnya, ia dapat menjadi bagian sejarah hidupnya di tengah status awas gunung api itu. Thomas mengaku penasaran dengan informasi yang dibaca selama ini dari pemberitaan di sejumlah media sehingga menyebabkan ia tertarik mengunjungi Karangasem untuk menikmati Gunung Agung.

Pos Pemantauan Gunungapi di Desa Rendang yang berada dibdetinggian 535 meter di atas permukaan laut itu merupakan salah satu lokasi yang cocok menikmati pemandangan utuh gunung yang berbentuk kerucut itu. Dari pos ini, masyarakat atau wisatawan dapat menikmati langsung pemandangan gunung dari jarak garis lurus sekitar 12 kilometer.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan pada pengamatan hingga pukul 12.00 Wita, secara visual gunung terlihat asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas kawah puncak. Jumlah gempa vulkanis dangkal mencapai 89 kali, vulkanis dalam 120 kali dan tektonik lokal 14 kali.

PVMBG merekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau wisatawan agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian serta tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah gunung api itu dan di seluruh area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur Laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 12 kilometer.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement