Rabu 27 Sep 2017 14:51 WIB

Mensesneg Sebut Surat Pengunduran Mensos Belum Ada

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Sekretaris Negara Pratikno (tengah).
Foto: ANTARA FOTO
Menteri Sekretaris Negara Pratikno (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memastikan bahwa hingga saat ini belum ada surat resmi dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terkait pengunduran dirinya sebagai Menteri Sosial. Walaupun selama ini Khofifah disebut telah melakukan komunikasi dengan Presiden Joko Widodo, tapi surat resmi belum diterima Mensesneg.

"Belum, belum ada juga surat resmi (dari Khofifah)," kata Pratikno ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (27/9).

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyebut Khofifah telah melaporkan keputusannya kepada Presiden untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) wilayah Jawa Timur pada 2018 mendatang. Dengan majunya Khofifah di Pilkada 2018, maka pemerintah akan mencari calon pengganti menteri sosial.

Pernyataan tersebut, lanjut Pratikno, belum memastikan akan ada pergantian Menteri Sosial. Sebab keputusan pergantian menteri tetap harus menunggu surat pengunduran secara resmi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengaku belum menerima surat resmi pengunduran diri Khofifah untuk maju dalam pilkada Jatim 2018. Meskipun diberitakan akan maju dalam pilkada Jatim, Jokowi mengatakan Khofifah masih melaksanakan tugasnya sebagai menteri sosial. "Sampai saat ini belum saya terima surat resmi yang masuk ke meja saya. Kemarin juga dengan saya seharian di Bali. Ke sana ke sini dengan saya," ujar Jokowi.

Presiden pun mengakui, Khofifah telah menyampaikan niatnya untuk maju dalam pilkada Jatim. Kendati demikian, ia juga menekankan pengunduran diri Khofifah harus disertai surat resmi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement