REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi bela Rohingya yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 16 September 2017 menghasilkan bantuan lebih dari Rp1,2 miliar yang telah disalurkan melalui lembaga kemanusiaan. Direktur "Crisis Center for Rohingya (CC4R)" PKS Sukamta mengatakan pihaknya terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat Rohingya yang terpaksa harus hidup di pengungsian.
Sukamta yang juga anggota DPR RI Fraksi PKS, menyebutkan Aksi Bela Rohingya diharapkan bisa memberikan tekanan kepada Pemerintah Myanmar dan dunia internasional agar segera menghentikan tindakan pengusiran dan kekerasan.
"Dana kemanusiaan yang terkumpul pada Aksi Bela Rohingya tersebut akan segera disalurkan melalui lembaga donor yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM)," kata Sukamta, Rabu (27/9).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PKS Mustafa Kamal mengucapkan teruma kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat yang hadir dalam Aksi Bela Rohingya dan menitipkan amanah bantuan untuk masyarakat Rohingya yang dipaksa meninggalkan tanah tempat tinggalnya. Mustafa menjelaskan, seluruh amanah peserta aksi disalurkan melalui tiga lembaga yang menjadi anggota AKIM yakni Dompet Dhuafa, PKPU dan Lazis Dewan Dakwah.
Sebagaimana dikutip dari kantor berita Xinhua-OANA, badan pengungsi PBB pada Senin (25/9) menyerukan peningkatan dukungan buat sebanyak 436.000 pengungsi Rohingya yang menyelamatkan diri dari Myanmar ke Bangladesh pada Agustus. Pada saat yang sama Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi memuji rakyat dan Pemerintah Bangladesh atas keramahtamahan mereka.
Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi Filippo Grandi mengatakan kondisi pengungsi masih menyedihkan, dan upaya bantuan kemanusiaan dapat mengalami kemerosotan dramatis jika bantuan tidak secepatnya ditingkatkan. Sementara itu, sejumlah pengungsi Rohingya yang berada di wilayah Bangladesh membutuhkan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan untuk membangun kehidupan, seperti pendidikan dan pelatihan kemampuan kerja.