REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 130 hunian warga Kelurahan Tegalharjo, Jebres, Surakarta, terdampak proyek pembangunan rel ganda kereta api Solo-Madiun. Sebanyak 40 rumah harus dirobohkan karena berada tepat di jalur proyek pembangunan rel ganda. Sedangkan, sisanya merupakan pekarangan warga yang juga terpangkas karena proyek tersebut.
"Yang terkena proyek double track ada 130 hunian di RW 3, RW V dab RW VI. Warga minta ada solusinya," kata Lurah Tegalharjo, Khoironi, Rabu (27/9) siang.
Khoironi mengatakan warga tidak keberatan dengan proyek tersebut. Hanya, ia menyampaikan, warga yang rumahnya terdampak langsung meminta solusi berupa relokasi hunian di lokasi lainnya.
"Warga sudah tinggal di situ lama, tapi mereka juga paham karena menempati lahan KAI. Warga minta agar bisa direlokasi, tapi tak di rusun," kata Khoironi.
Meski begitu, permintaan warga untuk mendapatkan hunian baru di lokasi lain belum disampaikan langsung pada KAI. Kata Khoironi warga masih menunggu pembahasan lanjut terkait penyelesaian hunian yang terdampak proyek double track.
Saat ini, pengerjaan pembangunan rel ganda sudah berjalan dengan pemasangan beton dan fondasi di sejumlah titik. Pada sosialisasi pertama, kata dia, KAI bersama Kementerian Perhubungan turun langsung memberi penjelasan pada warga tentang rencana pembangunan rel ganda jalur kereta api.
Permintaan warga agar mendapatkan hunian baru didukung Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Rudyatmo berharap warga dipindahkan ke lokasi layak dan memiliki lahan sendiri.
"Jadi warga punya lahan sendiri, dipindahkan ke lokasi yang layak seperti warga yang semula tinggal di bantaran sungai bengawan Solo," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Humas PT KAI Daop VI Yogyakkarta, Eko Budianto mengatakan, pimpinan PT KAI masih melakukan koordinasi dan pembahasan terkait permintaaan warga. Dia mengatakan, dalam waktu dekat KAI akan melakukan pernertiban hunian agar proyek rel ganda tersebut bisa berjalan.
Kementerian Perhubungan menargetkan proyek rel ganda jalur kereta api di sepanjang selatan Jawa selesai pada 2019. Jalur rel ganda tersebut meliputi Kroya-Kutoarjo (76 Km), Solo-Kedungbanteng (52 Km), Kedungbanteng-Madiun (56 Km), Madiun-Jombang (86 Km) dan Jombang-Surabaya (64Km).